Mohon tunggu...
Fazry Mochamad Aprizal
Fazry Mochamad Aprizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Matematika/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tablet Susa sebagai Peninggalan Sejarah Matematika di Masa Babilonia Kuno

22 Juni 2023   01:08 Diperbarui: 22 Juni 2023   01:11 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai plimpton 322, dan sekarang pada artikel ini kita masih membahas mengenai salah satu peninggalan sejarah matematika di masa Babilonia kuno yaitu tablet susa. Jika digambarkan secara modern, tablet susa akan berbentuk seperti ini :

Jika dilihat sekilas, tablet susa ini mirip dengan soal-soal matematika di zaman modern ini. Susa tablet memiliki aturan yang dapat membantu menemukan jari-jari lingkaran yang bersinggungan dengan titik sudut segitiga sama kaki. Sisi segitiga ini adalah 50, 50, 60 dan untuk menyelesaikan soal ini mereka menggunakan teorema Pythagoras (Markish 2017). Untuk pemecahannya sendiri disini kita mempunyai sebuah segitiga sama sisi dan sebuah lingkaran dengan pusat O.

kita lihat segitiga ABD yang merupakan sebuah segitiga siku-siku, karena panjang AB dan BD diketahui maka dengan teorema pythagoras kita dapat menemukan AD = 40. Misalkan jari-jari lingkaran tersebut adalah x , maka x = AO = BO = CO  dan OD = 40 - x . Dengan memandang segitiga OBD, kita dapat mengetahui nilai  dengan teorema pythagoras :

(OB)^2 = (OD)^2 + (DB)^2

(x)^2 = (40-x)^2 + (30)^2

Sehingga didapat x = 31,25 atau dalam sistem sexagesimalx = 31;15  (Burton 1985). Mengenai peninggalan-peninggalan sejarah matematika kuno di Babilonia masih banyak lagi seperti tablet yale dan tablet tell dhibayi yang insyallah kita akan bahas di kesempatan yang akan datang. Dari peninggalan-peninggalan sejarah tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa bangsa Babilonia memiliki pengetahuan luas dalam matematika terlebih geometri. Meskipun mereka tidak menggunakan rumus atau formula tertentu, tetapi mereka mampu menggunakan nalarnya dan merumuskan suatu aturan praktis, yang akhirnya memungkinkan bagi mereka untuk untuk memecahkan masalah (Markish 2017).

Referensi

Burton, David M. 1985. "The History of Mathematics: An Introduction." Group 3(3): 35.

Markish, A. 2017. "Geometry in Babilonia." : - : , 12 2017 .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun