Krisis Pasti Berakhir
Beranjak dari syarat-syarat menumbuhkan Optimisme diatas, maka kita bisa menimbang dan mengambil benang merah dari masalah kita pada hari ini. Bahwasanya, seberat apa pun, menghadapi pandemi corona saat ini, kita perlu tetap menjaga optimisme kita.
"Optimism is the faith that leads to achievement. Nothing can be done without hope and confidence", begitu pernah dikatakan Helen Keller. Kita mesti melihat pandemi ini sebagai tantangan yang mesti diupayakan solusinya. Bukan justru melihat pandemi Ini melulu sebagai masalah dan lalu membuat kita buru buru angkat tangan, melempar handuk, mengibar-ngibarkan bendera putih, menyerah kalah.
Kita perlu mengapresiasi tinggi kepada mereka yang masih memelihara optimismenya dengan terus berjuang, berikhtiar, sesuai kemampuan bidang masing-masing. Sebut di antaranya saja yaitu para ilmuwan yang kini sedang bekerja keras melakukan serangkaian penelitian serta uji. coba demi menemukan formula jitu vaksin korona. Kita yakin, krisis dan wabah ini akan segera berakhir. Sementara untuk saudara kita yang terkena imbas, jangan patah arang, yakinlah, rezeki kita tak akan pernah tertukar. Sebarat apapun hidup sekarang, masih lebih berat ujian orang-orang terdahulu (analisis.kontan.co.id).
Al-Hasan al-Basri Rahimahullah mengatakan : "Sesungguhnya tawakal seorang hamba kepada rabbnya adalah ia meyakini bahwa Allah itu sumber kepercayaan dirinya." (Al-Fawa'id, 149).
Rasulullah bersabda: "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah kepada Allah. Dan jangan kau lemah." (HR. Muslim).