Mohon tunggu...
Fawwaz Azmi Iltizam
Fawwaz Azmi Iltizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif semester 5 Universitas Komputer Indonesi Bandung Fakultas FISIP Program Studi Ilmu Komunikasi

On Instagram: @fawwaziltzm_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Katanya Cinta Monyet di Masa Sekolah

7 November 2023   19:47 Diperbarui: 7 November 2023   19:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak orang yang menganggap bahwa masa sekolah adalah masa yang paling indah karena pada saat itu beban yang ditanggung hanyalah pr dan pelajaran matematika juga ulangan dadakan, atau mungkin teman yang sering mengajak bolos sekolah. Banyak hal seru yang bisa kita rasakan saat masa sekolah, mulai dari menjahili teman, merasakan indahnya jam kosong dan mengikuti acara-acara sekolah hingga pada saat kita bertemu dengan orang yang kita sukai.

Ketika mata melihat pada semua sudut sekolah, namun hati tetap tertuju pada sang wanita idaman, sebut saja ia Mba Rose. Saat duduk dibangku sekolah aku bertemu dengannya saat mengikuti salah satu organisasi sekolah. Tapi ternyata wanita cantik ini memiliki penggemar yang cukup banyak, para lelaki disekolah banyak yang ingin mendapatkannya bahkan hingga kakak kelaspun tidak ingin kalah dan ingin mendapatkannya juga. Banyak juga cerita dari teman-teman yang pernah satu sekolah bersama sebelumnya, mereka berkata bahwa si Mba Rose ini memikat banyak sekali lelaki hingga menjadi orang yang diperebutkan. Namun siapa sangka, hanya dengan mengajaknya bercanda dan membajak sosial media nya saat sedang kumpul organisasi, hati si wanita cantik ini langsung tertuju kepadaku.

1 tahun berlalu bersamanya, akhirnya aku memberanikan diri merubah status dari teman menjadi pacar. Pada saat itu juga satu sekolah lumayan gempar karena banyak orang tau bahwa si wanita cantik ini memiliki paras yang cantik dan otak yang cerdas juga sifat yang baik hati namun ia malah berpacaran denganku yang serba sederhana. Banyak sekali momen dan pengalaman baru  yang aku dapatkan saat berhubungan dengan Mba Rose si wanita cantik.

Singkat cerita kita merakayan anniversary kecil-kecilan setelah melewati segalanya selama setahun kebelakang. Kami merayakannya tidak hanya berdua saja tetapi kami mengajak teman-teman dekat untuk berbagi kebahagiaan. Namun ada hal mengejutkan yang tak pernah disangka, saat kita sedang makan-makan, tiba-tiba Mba Rose dihubungi oleh ayah kandungnya yang sudah lama tak  berjumpa sejak di bangku SD dan sebelumnya kami sempat mencarinya melalui sosial media hingga ketemu dan ayahnya mengajak Mba Rose bertemu. Kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan begitu terlihat dari ekspresi wajah Mba Rose. Tanpa berlama-lama kami semua bertemu dengan Ayahnya di salah satu resto. Pada saat beres makan, Mba Rose curhat kepadaku bahwa laptopnya tidak bisa nyala hingga ia tidak bisa mengerjakan tugas dan menonton film kesukaannya. Perbincangan itu ternyata terdengar oleh ayahnya sehingga ayahnya mengajaknya untuk membeli laptop baru, tetapi ia tidak mau berangkat hanya berduaan dengan ayahnya, akhirnya aku mengantarnya dan teman-teman lain pulang duluan karena mereka tidak bisa menganntar. Banyak obrolan yang ayahnya ucapkan disepanjang jalan, namun ada ucapan ayahnya kepadaku yang sedikit membuat kaget yaitu ketika ayahnya berkata "titip Mba Rose ya, kalau ada apa-apa bilang aja sama papah". Saat itu aku hanya menganggung dan tersenyum karena akhirnya aku mendapatkan kepercayaan dari kedua orang tuanya untuk menjaga si wanita cantik ini. Mba Rose yang duduk di jok depan bersama ayahnya pun hanya bisa berterimakasih kepadaku melalui pesan via Whatsapp karena dirinya sangat senang sekali pada hari itu, di hari anniversary nya ia bisa menghabiskan waktu dengan 2 lelaki kesayangannya.

14 bulan sudah kita menjalani hubungan dan aku menemukan titik dimana aku merasa jenuh sehingga aku mencoba iseng kepada mantanku yang posisinya berada satu kelas denganku. Tentunya hal ini sampai ke telinga Mba Rose, pada saat itu ia hanya bisa menahan amarah dan kekesalannya karena semua rasa kesal yang ia rasakan masih kalah dengan rasa sayang yang lebih besar. Namun lambat laun perasaan marah dan kecewanya sudah tidak bisa lagi ditahan hingga akhirnya kamipun memutuskan untuk membalikan status kami seperti awal kita bertemu. Banyak orang yang menganggap bahwa cinta dimasa sekolah itu hanyalah cinta monyet dan mungkin ini salah satunya.

"Saat ini, gelap seolah-olah berperan sebagai teman. Sama seperti senja yang kehilangan langit birunya."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun