Mohon tunggu...
Fawaz Muhammad Ihsan
Fawaz Muhammad Ihsan Mohon Tunggu... Penulis - 19 Tahun

jangan sampai lah ide kalah dengan blokade

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Zidny dan Pengetahuannya tentang Illuminati

26 April 2019   21:58 Diperbarui: 26 April 2019   22:02 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Great Debaters (2007)

26/04/2019 20.58

Hai ! kembali lagi bersama saya, Fawaz Muhammad Ihsan. Setelah lebih dari 1 bulan berhenti menulis, saya memutuskan untuk kembali menulis. Entah mengapa sangat bersemangat rasanya ketika menulis saat berada pada sebuah perasaan kesal terhadap suatu realitas. Pada episode kali ini, saya dipaksa untuk mengikuti perlombaan debat bahasa Inggris yang dilaksanakan di SMA Al-Muttaqin. 

Paksaan untuk mengikuti lomba debat ini sebetulnya telah lama diberikan kepada saya, namun saya selalu menolak dengan alasan akan mengikuti perlombaan debat lain dengan bahasa Indonesia. 

Pada permainan debat kali ini saya tetap didampingi oleh Kemal, namun Ardi tidak ikut serta menemani saya karena beliau mengakui ketidakpiawaiannya dalam bahasa Inggris, beliau mengundurkan diri. Namun, tak ada rotan akar pun jadi. Tiba-tiba datang sebatang sapiens bernama Zidny yang bersedia untuk mengikuti lomba ini. Sebetulnya yang menerima pertama ajakan perlombaan debat ini dari guru kami adalah Zidny. Karena saya dan Kemal sebelumnya telah menolak. 

Selang satu hari setelah sampai di Tasikmalaya, karena saya baru pulang dari Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan Studi Bimbingan Karir. Kemal mengajak saya untuk bersama-sama menemani Zidny dalam perlombaan ini. Dan pada akhirnya saya memilih untuk mengikuti perlombaan debat bahasa Inggris daripada debat bahasa Indonesia. Dengan segala upaya dan banyak kekurangan, kami terjun kedalam peperangan ini. Jika diilustrasikan sebagai cerita David dan Goliath, kami sebagai David dengan katapelnya namun melawan banyak Goliath. Jika saja David dapat belajar Kage Bunshin maka bisajadi kita menang.

Ketika sampai di lokasi, kami menuju Aula untuk mengikuti agenda pembukaan. Ada pidato yang menarik dari salah satu pembicara pada saat itu. Beliau mengatakan bahwa pendidikan harus dilaksanakan secara intensif dengan guru yang kompeten. Beliau berkata bahwa diluar negeri, satu kelas berisi 15 orang dengan 3 orang guru (Main Teacher, Assisten Teacher, and Volunteer Teacher) juga secara langsung beliau memberikan kritik terhadap guru yang hanya asup leos (datang ke kelas ngasih tugas dan pergi entah kemana). Pendapat yang beliau sampaikan sangat berkesan di hati dan telinga saya. Selain ada pidato yang menarik, kami juga bertemu dengan salah satu peserta debat yang pernah saya bantu kemenangannya pada lomba debat episode yang lalu. Beliau berasal dari SMA 6 Kota Tasikmalaya. Kamipun bercakap dan memperkenalkan Zidny karena baru mengikuti lomba debat kali ini semasa SMA, dan beliaupun memperkenalkan 2 pendamping debatnya karena berbeda dari perlombaan debat episode sebelumnya. Namun, kami berada pada ruang kelas yang berbeda dan tak sempat bertarung bersama.

Chamber kami adalah nomor 2 dan waktu bermain kami terdapat pada sesi ketiga yang diselenggarakan setelah ibadah sholat Jum'at. Perdebatan pertama pada ruangan kami adalah antara SMAN 5 Kota Tasikmalaya A melawan SMAN 5 Kota Tasikmalaya B. Jujur harus saya katakan bahwa pada perdebatan ini saya tertawa sendiri karena melihat pertarungan tanpa banyak argumen yang berbasis fakta dan data. Hanya fokus pada analogi dan kemungkinan yang akan terjadi. Perdebatan ini saya rekam, namun tak dapat ditampilkan disini. 

Dan menurut pengamatan saya, pembicara ketiga dari pihak pro dalam mosi "Rehabilitasi harus dijadikan sebagai satu-satunya hal yang harus diberikan kepada para kriminal." Karena beliau dapat memaparkan secara jelas tentang argumen mereka. Dalam perdebatan ini kurang menarik karena tidak disajikan fakta yang empirik. Contoh : jika saya berada pada pihak kontra maka saya akan berargumen bahwa jika hanya sebatas rehabilitasi tanpa adanya penjara, maka Buya Hamka, Hatta, dan Pramoednya Ananta Toer takkan mungkin memiliki inovasi untuk membuat sebuah karya. Argumen ini yang saya tunggu-tunggu dari pihak kontra. Namun sayang, tak ada dalam resep debat mereka.

Perdebatan kedua pun tidak memuaskan mata dan telinga saya. Karena SMAN 9 Kota Tasikmalaya dan SMAN 10 Kota Tasikmalaya tidak menyajikan argumen dan pendapat yang benar-benar menarik. 

Mosi dari pertandingan debat mereka adalah "Dunia akan lebih baik dengan Facebook." Kedua kontestan ini hanya menyajikan Facebook sebagai platform website media sosial saja. 

Padahal pada faktanya, dalam waktu dekat ini Facebook akan menyebarkan drone pengangkut barang di setiap daerah agar pengiriman dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Juga yang membuat saya kecewa adalah tidak ada penyajian tentang isu konflik antara Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla dengan Mark Zuckerberg sebagai Creator of Facebook. 

Juga tidak disajikan pembahasan saat Mark dituduh mencuri data dari platform harvardconnection. Juga perekrutan Sean Parker pun tidak disajikan. Padahal jika beberapa kasus ini dapat disajikan, perdebatan akan lebih menarik.

Perdebatan kedua selesai dan kami menunaikan ibadah sholat Jum'at.

Pertandingan kami melawan SMAN 8 Kota Tasikmalaya berlangsung sekitar pada waktu 14.00. Kami merasa ngantuk dan mual karena menunda makan siang terlalu lama. Kontestan debat dari SMAN 8 berjumlah 2 orang, karena salah satu mereka mengalami kecelakaan sehari sebelum pertandingan debat kami dimulai. Maka mereka harus bersedia bertanding dengan kekurangan personel. 

Salah satu kontestan adalah saudara saya dari keluarga ayah. Beliau bernama Agathis biasa dipanggil Agis. Sebagai pembicara pertama, saya merasakan kegugupan dan ingatan saya kembali pada waktu final melawan SMAN 1 Kota Tasikmalaya pada debat episode yang lalu. 

Namun suara James Farmer Junior terngiang di telinga saya saat dia mengunjungi ruangan debat di Harvard dan berteriak dengan lantang "Hellooooooo Harvard!!!!!" karena dengan teriakan dirinya yang terngiang pada telinga dan membuat hati saya gemetar, maka dengan segala kekurangan dalam pronounciation, saya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

Saya kagum pada perkembangan Kemal dan keahlian Zidny dalam menguasai pembicaraan pada pertandingan debat kali ini. Bahkan Zidny memberi kuliah singkat kepada lawan tentang Freemason dan Illuminati. 

Mosi kami adalah "Democratic States should not own or run the media organizations" Saya kaget saat Zidny menjelaskan secara rinci tentang Freemason dan Illuminati. Karena saya belum pernah serius mendalami informasi tentang itu. Perdebatan selesai. Dan Zidny meminjamkan buku favoritnya kepada Agathis dengan sukarela dengan tujuan agar Agathis memahami Freemason dan Illuminati.

Pada saat penantian diumumkannya peringkat 8 besar, kami berdiskusi tentang banyak hal yang sayangnya tidak dapat saya paparkan disini. SMA Amanah berada pada peringkat 9 dengan selisih skor 0,5 dengan peringkat ke 8 SMAN 5 Kota Tasikmalaya. 

Kemal getir menatap layar infocus yang menampilkan urutan para peserta debat. Zidny berkaca-kaca. Dan saya berharap untuk dapat langsung berkomunikasi bersama Tuhan dengan bahasa manusia. Dan ingin segera bertanya "Apa maksud semua ini?"

Di mobil saat pulang saya berusaha menenangkan diri kami semua. Saya sangat terharu saat Zidny berkata "Khi, ana bangga ikut lomba ini meskipun kalah."

"KPU selalu salah dimata yang kalah" perkataan Mahfud MD yang selalu memaksa diri saya untuk tetap berpandangan baik kepada mereka para penghitung skor. Tapi saya lebih percaya pada perkataan Mr. Tolson bahwa "God is the only judgers" yang berarti juri bisajadi salah, namun Tuhan punya rencana lain. Tunggu kami, wahai para unggulan.

Salam hangat dari kami, The Underdogs.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun