Jember (11/10/2025) — Setiap siang, antrean mahasiswa selalu memadati sebuah kedai kecil di barat Kampus UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Mereka rela menunggu demi menikmati segelas Es Teh Wahyu minuman jumbo berharga Rp3.000 yang kini menjadi favorit banyak kalangan. Dengan rasa segar, ukuran besar, dan harga yang ramah di kantong, outlet ini bukan sekadar tempat membeli minuman, tetapi juga ruang pertemuan hangat bagi anak muda kampus.
Outlet Es Teh Wahyu cabang Jalan Jumat, Karang Miuwo, Mangli, Kecamatan Kaliwates, terletak strategis di pinggir jalan barat kampus UIN. Setiap siang, suasana di sana tak pernah sepi oleh lalu-lalang mahasiswa. Aroma teh manis berpadu dengan suara blender dan obrolan pelanggan, menciptakan atmosfer hidup khas kuliner jalanan.
Menurut keterangan Afifah, penjaga outlet sekaligus mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember, cabang ini merupakan salah satu dari banyak cabang Es Teh Wahyu di Jember. “Kalau yang pusatnya ada di Jalan Ikan Paus, depan Roxy Square, itu cabang utamanya,” ujar Afifah sambil melayani pelanggan.
Afifah sudah dua bulan bekerja di outlet tersebut. Ia mengaku bersyukur bisa menambah pengalaman dan penghasilan tanpa mengganggu aktivitas kuliah.“Alhamdulillah, bisa sambil kerja dan tetap kuliah. Jadi selain buat cari pengalaman, ada manfaat ekonominya juga,” ungkapnya.
Outlet ini biasanya ramai mulai pukul 11 siang hingga sore, terutama saat jam istirahat kuliah. Banyak mahasiswa datang sekadar melepas haus atau bersantai sebelum kembali ke ruang kelas. Suasana yang santai dan harga terjangkau membuat kedai ini cepat akrab di kalangan mahasiswa.
Daya tarik utama Es Teh Wahyu terletak pada variasi rasanya yang beragam serta topping yang melimpah. Pilihannya mencakup teh original, teh buah, hingga campuran teh susu yang lembut di lidah. Selain itu, tersedia pula rasa kekinian seperti taro, mangga yakult, dan lychee tea yang menjadi favorit pelanggan muda. “Paling laku yang campuran teh dan susu, sama yang topping-nya boba atau biji selasih,” jelas Afifah.
Selain rasanya yang khas, desain cup bertuliskan Es Teh Wahyu juga mudah dikenali. Di setiap cup tercantum informasi layanan pelanggan bukti kepedulian pemilik terhadap konsumennya. “Saking care-nya Es Teh Wahyu, di setiap cup ada info customer care juga. WA-nya 087760073003 dan Instagram-nya @esteh.wahyu,” kata Afifah sambil menunjukkan cup minuman.
Menariknya, Es Teh Wahyu juga telah memiliki sertifikasi halal Indonesia yang tertera langsung di kemasan. “Udah ada sertifikasi halal juga, jadi pelanggan lebih tenang,” tambahnya.
“Slogannya lucu: ‘Puas segernya, manisnya nggak lebay,’” ujarnya sambil tersenyum.
Salah satu pelanggan, Shela Putri Amelia, mahasiswa Fakultas Tarbiyah, mengaku hampir setiap minggu membeli minuman ini. “Murah banget dan rasanya enak. Aku paling suka teh mangga yakult, segar banget diminum pas panas,” katanya.
Selain rasa dan harga, pelayanan yang ramah menjadi alasan lain mengapa kedai ini disukai pelanggan. Afifah dan rekannya selalu menyapa pelanggan dengan senyum dan obrolan ringan. “Kadang pelanggan banyak nanya soal rasa atau ukuran cup, tapi ya nggak apa-apa. Namanya juga penasaran, malah senang kalau ramai,” ucapnya tertawa.
Promosi mereka juga unik dan menghibur. Di spanduk depan kedai terpampang kalimat seperti “Hausmu adalah ladang pahala kami.” Ungkapan sederhana namun lucu itu mencerminkan karakter promosi Es Teh Wahyu yang santai dan dekat dengan gaya anak muda. Menurut Afifah, popularitas Es Teh Wahyu juga tak lepas dari peran media sosial.
“Awalnya bisa terkenal banget karena marketing-nya aktif di media sosial,” jelasnya.
Kini, Es Teh Wahyu juga hadir di GoFood dan GrabFood dengan rating sempurna 5.0 menunjukkan kepuasan pelanggan terhadap cita rasa dan pelayanannya.
Kisah Es Teh Wahyu menjadi contoh bagaimana UMKM lokal bisa tumbuh lewat kreativitas sederhana namun efektif. Tanpa konsep rumit, mereka berhasil menggabungkan kualitas rasa, harga terjangkau, dan promosi yang menarik. Bagi mahasiswa, kedai ini lebih dari sekadar tempat membeli minuman; ia menjadi tempat singgah, ruang santai, dan bagian dari kehidupan kampus sehari-hari.
Dari segelas es teh jumbo seharga Rp3.000, tersimpan kisah tentang kerja keras, kreativitas, dan semangat wirausaha. Outlet Es Teh Wahyu di barat kampus UIN Jember bukan hanya menjual kesegaran, tetapi juga menghadirkan nilai sosial: peluang kerja, keakraban, dan semangat berbagi di kalangan mahasiswa.
Seperti yang dikatakan Afifah sebelum menutup percakapan, “Yang penting pelanggan senang dan bisa balik lagi. Kalau haus, ya ingatnya Es Teh Wahyu.”
Sederhana, tapi penuh makna. Di tengah gempuran minuman modern, Es Teh Wahyu membuktikan bahwa kesuksesan tak selalu lahir dari modal besar, melainkan dari ketulusan, kedekatan, dan kemampuan membaca kebutuhan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI