Dunia global saat ini benar-benar menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui penyebaran Covid 19. Korea Selatan mulai pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada 20 Januari, begitupun Amerika Serikat.
Wabah Covid-19 sedikit demi sedikit mulai mengubah kehidupan manusia sehingga diberlakukan sebuah kata untuk merepresentasikannya yaitu new normal atau normal baru. Merespon hal tersebut, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mengambil tindakan berbeda secara drastis dalam menghadapi serta mengatasi pandemi ini.
Salah satu model yang digunakannya yaitu kampanye “TRUST” sebagai bentuk dari Kebijakan Diplomasi Publik Korea Selatan pasca Covid-19. Menurut Jan Melissen, diplomasi publik merupakan proses komunikasi antara pemerintah dan publik asing dalam upaya mewujudkan pemahaman atas ide, nilai, norma, budaya, hingga tujuan dan kebijakan nasional yang dimiliki negaranya.
Dalam kondisi ‘normal’, aktivitas diplomasi publik dilakukan untuk menciptakan opini dan citra positif dari publik asing sehingga mempermudah pencapaian kebijakan luar negeri suatu negara.
Selain dalam kondisi ‘normal’, diplomasi publik ternyata dapat dimanfaatkan dalam kondisi krisis. Menurut Boin dan Paul, krisis merupakan sebuah kondisi dimana sekelompok orang, baik organisasi, kota, ataupun negara, merasakan ancaman mendesak terhadap nilai-nilai (core value) dan harus segera ditangani dalam kondisi yang tidak pasti.
Pada definisi tersebut, Boin dan Paul menekankan pada adanya aksi yang segera dilakukan sebagai bentuk tanggapan aktor-aktor yang terlibat.
Dalam hal ini, kampanye “TRUST” yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan bertujuan untuk mempromosikan tanggapan Korea Selatan terhadap Covid-19 berdasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, keterbukaan dan demokrasi, serta mengirim pesan global yang menekankan perlunya solidaritas dan kerja sama.
Uniknya, Korea Selatan memanfaatkan kesempatan ini sekaligus untuk mengkonsolidasikan citranya dengan mempromosikan demokrasi, meningkatkan teknologi informasi dan komunikasinya yang maju, masyarakat sipil yang maju, dan prinsip-prinsip respons Covid-19 yang diakui dan dimanifestasikan oleh transparansi serta keterbukaan.
TRUST sendiri tidak hanya sebagai sebuah kata yang diartikan kepercayaan, melainkan setiap hurufnya pun memiliki arti yaitu Transparency, Responsibility, United Actions, Science and Speed, dan Together.
Pertama, transparency atau transparansi. Di awal adanya Covid-19, Korea Selatan selalu berusaha untuk memberikan informasi kepada masyarakat sepenuhnya. Hal ini bertujuan supaya tidak adanya tumpang tindih antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Sejak hari pertama, briefing pers diadakan dua kali sehari dengan interpretasi simultan dalam bahasa isyarat. Briefing ini disiarkan langsung di internet (www.arirang.com) dengan interpretasi simultan dalam bahasa Inggris untuk pemirsa internasional juga. Informasi yang relevan juga disediakan melalui aplikasi seluler dan text alert.