Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Siaga 1 HIV, Pemuda Harus di Depan

14 Februari 2018   08:52 Diperbarui: 14 Februari 2018   09:06 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: harnas.co

Melihat gaya hidup pemuda yang ada di bondowoso memang sudah nampak banyak mengarah kepada hal yang negatif dalam bergaul. Terlihat dari kebiasaan ber geng-gengan motor, miras, obat-obatan hingga kebiasaan pacaran yang sebenarnya mendekatkan pada gaya hidup seks bebas dikalangan pemuda. Sekali lagi, walaupun tidak semunya. Namun kebiasaab  seperti diatas adalah kegiatan-kegitan yang sangat dekat dan berpeluang besar menyebarkan penyakit HIV aids. 

Walaupun masih ada faktor lain seperti : kegiatan prostitusi dan masalah keturunan yang juga menjadi faktor pendukung mendukung tersebarnya panyakit ini hingga merata seperti disebutkan di pemberitaan beberapa media.

Sehingga seharusnya pemuda sebagai penerus generasi. Harus paham dan peka akan masalah ini. Kebiasaan - kebiasaan yang berpeluang besar untuk melakukan hal negatif layaknya melakukan hubungan suami istri diluar nikah harus terus ditekan. Mulai dari himbaun langsung, pengawalan, hingga mungkin kebijakan harus semakin di gencarkan. Namun dibalik itu genarasi muda juga harus punya usaha untuk terus konsisten menjaga dirinya sendiri dari hal-hal yang dapat memabawanya kedalam kasus semacam HIV Aids ini.

Pemuda harus sadar bahwa hubungan yang di jalankan dalam ikatan "pacaran"  sebenarnya tidak banyak berpengaruh terhadap keberlanjutan hubungannya kelak. Dalil-dalil agama sudah sangat jelas bahkan mungkin sudah sering di sampaikan bahwa hal-hal yang mendekatkan kepada zina di haramkan untuk di jalankan. Namun yang masih sangat di sayangkan, gaya hidup seperti ini sudah di anggap biasa oleh beberapa generasi muda yang ada saat ini. 

Pemudi-pemudi masih saja mau dengan mudahnya menyerahkan harta paling berharganya ditukar hanya dengan janji manis kesetiaan hubungan dalam pacaran. Sungguh hal semacam ini begitu di sayangkan bagi wanita yang seharusnya menjadi primadona dengan harga dirinya. Namun kenyataannya masih banyak putri-putri kita yang  mau memberikannya dengan cuma-cuma.

Pemuda pun demikian, hanya untuk memenuhi hasrat nya hingga rela melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh terjadi dan dilakukan ini. Semua harus sadar bahwa hal yang di anggap gaya hidup kekinian, dengan berbangga punya pasangan, dibonceng-bonceng kesana kemari, hingga tidur dalam satu kamar tanpa hubungan sah itu sudah dianggap gaya hidup gaul dan tidak malu untuk dipamerkan bahkan dengan tidak sungkan mengumbar-ngumbar pengalaman bermainnya kepada sesama temannya. Yang dapat memperngaruhi teman lainnya menjadi penasaran dan ingin juga ikut mencobanya.

Masalah-masalah yang berangkat dari hal-hal sederhana seperti ini, nampaknya akan menjadi ancaman besar di hari mendatang jika tidak dipahami dan didengarkan baik-baik.

Kegiatan-kegiatan keagamaan, majlis-majlis ilmu mungkin sudah banyak tersebar di berbagai daerah di bondowoso. Hanya saja pertanyaanya adakah pemuda di dalamnya?. Jika ada berapa jumlahnya?. Kalau pengalam pribadi saja di bondowoso utara tepatnya di kecamatan wringin sudah banyak wadah bermanfaat yang masih belum di maksimalkan oleh generasi mudanya. 

Sehingga di point ini mengapa dalam tulisan ini lebih menekankan kepada pemudanya itu sendiri. Karena minimnya usaha untuk mengisi kesibukannya dalam hal-hal yang lebih bermanfaat, baik untuk dirinya pribadi hingga masyarakat luas.

Sehingga jika cerita kelam tentang kasus zona merah HIV aids yang tejadi di bondowoso ini ingin diselesaikan atau bahkan tidak ingin terulang besok. Semua elemen harus bergerak. Harus sadar akan dampak yang akan mengancam wilayah bahkan bisa masuk kepada keluarga kita dirumah. Mulai dari keluarga, lingkungan (baik di rumah ataupun sekolah) dan pemerintah serta yang paling penting pemuda itu sendiri. 

Mengikuti tren kekinian itu adalah hak semua sebagai pilihan hidup masing-masing. Hanya saja alangkah lebih baiknya dalam bergaul tetap memegang norma-norma sosial dan tetap berusaha memberikan kontribusi positif baik kepada dirinya sendiri bahkan untuk lingkungannya. Sehingga dengan ini bondowoso akan bersih dengan penyakit berbahaya semacam HIV Aids yang saat ini masuk dalam pemberitaan panas. Dan memang seharusnya berita semacam itu tidak boleh ada lagi di bondowoso.

Salam satu Bondowoso.

#bersihkanHIVdariBWS

#HIVmengancamBWS

#SaveBWS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun