Mohon tunggu...
Fauziah Ayu Lestari
Fauziah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu Rumah Tangga

Hanya Ibu rumah tangga biasa yang mencoba gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nabi Ibrahim as. Simbol Iman dan Ketaatan pada Allah

1 Juli 2023   23:15 Diperbarui: 1 Juli 2023   23:23 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tentu saja kebahagiaan Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail adalah kebahagiaan yang sangat besar. Bayangkan seseorang diberi anak pertamanya ketika usianya lebih dari 80 tahun. Tentu saja Anda tidak bisa membayangkan betapa besarnya cintanya kepadanya. Dan dari sini, inilah ujian dan cobaan ilahi bagi Nabi Ibrahim, karena setelah beberapa tahun, Nabi Ibrahim alaihissalam melihat dalam mimpinya bahwa dia menyembelih putranya Ismail. Mimpi  ini terus berulang setiap hari. Nabi Ibrahim mengerti bahwa ini adalah perintah Allah Ta'ala, Dia membawa putranya ke Mekah, dan memberitahunya tentang mimpi yang datang kepadanya. Jawaban Ismail as adalah taat dan sabar.

Nabi Ibrahim as membawa putranya ke gunung yang bernama Thabir. Ia meletakkan kepalanya di atas batu dan mengangkat pisau untuk menyembelihnya. Maka Allah SWT berfirman: "Hai Ibrahim, sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu", maka Allah mewahyukan kepada Nabi Ibrahim as bahwa dia harus menyembelih domba besar sebagai ganti putranya, dan memberitahunya bahwa itu adalah ujian dari Allah untuk menguji  keiman dan ketaatannya.

Dalam hadits shahih disebutkan bahwa tempat Nabi Ibrahim menyembelih Ismail itu disebut Mina. Tempat dimana para jama'ah haji menyembelih hewan kurban.

Di Palestina, para malaikat memberi kabar gembira kepada Ibrahim as bahwa istrinya Sarah akan melahirkan anak keduanya bernama Ishak. Dari keturunan Ishak ini  nantinya akan ada seorang nabi bernama Ya'qub. Ibrahim as. sangat gembira dengan berita itu, dan berdoa kepada Tuhannya dengan ucapan syukur. Sarah melahirkan Ishak saat nabi Ibrahi berusia sembilan puluh tahun. Di beberapa riwayat disebutkan usianya 102 tahun.

Setelah beberapa tahun , Allah SWT mewahyukan kepada Ibrahim as bahwa dia harus kembali ke Mekah untuk mengunjungi putranya Ismail. Maka Ibrahim as pergi dan menemukan putranya sudah besar dan menikah. Maka dia sangat gembira dengannya, Allah memerintahkan agar mereka berdua membangun sebuah rumah untuk melayani orang-orang yang beriman.

Ibrahim as dan putranya Ismail mulai membangun rumah itu. Ibrahim meletakkan batu-batu dan Ismail mengangkatnya. Dan di tengah-tengah apa yang mereka lakukan itu, mereka berdoa kepada Allah dan meminta-Nya penerimaan dan rahmat. Ketika bangunan itu meninggi, Ibrahim as membawa batu besar dan meletakkannya di tempat yang disebut Maqam. Ia berdiri di atasnya agar bisa mengangkat batu-batu dan meletakkannya di atas rumah. Jejak kaki Nabi Ibrahim as tercetak di Maqam itu. Bangunan ini tetap ada sampai sekarang dan kita mengenalnya dengan Ka'bah.


Ibrahim as meninggal di usia yang sangat tua dan dimakamkan di kota Hebron di Palestina. Tempat ini dikenal sebagai Masjid Al-Ibrahimi yang berisi makamnya dan makam istrinya Sarah dan putranya Ishak dan cucunya Ya'qub as.

Demikianlah akhir dari kisah Nabi Ibrahim. Lambang iman dan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla. Kisah dan ajarannya masih berlanjut sepanjang zaman dan menginspirasi kita sampai hari ini.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun