Mohon tunggu...
Fauzi Afrian
Fauzi Afrian Mohon Tunggu... Lainnya - shadow teacher

musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Main-main dengan Pola Pikir Anda

5 Maret 2018   21:00 Diperbarui: 5 Maret 2018   21:17 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pepatah lama mengatakan, if you think can you must be can." Cara pandang anda tentang hidup, segenap kesenangan dan cobaan yang berlalu atau yang sedang dan akan dihadapi, menentukan masa depan kehidupan anda. Tentu nada berhasrat untuk tidak seperti menjadi manusia yang spesial di antara manusia lainnya.

Demikianlah, jika kita selalu menganyam pola pikir yang guyup dengan energi positif, dengan energi tentang keyakinan diri, dengan pancaran optimisme yang kokoh, dan dengan sikap hidup yang selalu penuh rasa syukur, maka ada peluang besar bahwa hidup sejati kita akan benar-benar dilimpahi oleh sederet narasi tentang keberhasilan.

Sebaliknya, jika bentangan hidup kita selalu dihara-biru oleh rajutan pola pikir yang negatif tentang bayangan kelam kegagalan, rasa tak percaya diri, kegamangan, dan sikap hidup yang selalu mengeluh serta menyalahkan pihak lain lain (tanpa mau jernih melakukan introspeksi), maka besar kemungkinan hidup nyata kita benar-benar akan dipenuhi dengan elegi pilu kemalangan dan kenestapaan.

Itulah mengapa kaum bijak bestari memberi petuah agar kita bisa selalu melentikkan api optimisme dalam diri kita dan juga mampu merawat pola pikir positif. Positif melihat masa depan kita, positif melihat segenap tantangan yang menghadang, dan positif dalam berpikir serta berimajinasi. Persoalannya, menyuntikkan daya positif ke dalam sel-sel otak kita ternyata tak semudah membikin indomie rebus. 

Sering kali kita dihadapkan pada tantangan yang membuncah atau kerumitan masalah yang menghadang, pikiran kita langsung goyah dan berpikir, "ah, saya memang tidak mapu melakukannya. Saya mungkin tidak bisa meraih impian yang saya cita-citakan. Yah, memang ini suratan nasib saya."

Pertanyaannya, bagaimana caranya agar kita bisa berada pada posisi yang positif contohnya ada seorang muslim ada satu langkah yang mujarab, yaitu melakukan sholat tahajud di tengah keheningan malam, dalam momen-momen bersujud ketika bersujud kepada sang ilahi yang menggetarkan dan menambah perasaan khusuk yang menghanyutkan. 

Dalam momen inilah, dalam hamparan kepasrahan total kepada sang pencipta dan rasa syukur yang yang terus mengalir, kita bisa merajut butir-butir keyakinan positif itu dalam segenap raga, jiwa, dan batin kita. Hal ini benar dan berada pada momentum yang tepat ketika menguraikan kembali secara cair rahasia di balik kekuatan itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun