Mohon tunggu...
Fauzia Annisa Azzahra
Fauzia Annisa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Student of Communication major who is beginner in wiriting and love exploring new things

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pantai Mbuluk, Hidden Gem di Gunungkidul

29 April 2024   19:47 Diperbarui: 12 Mei 2024   23:19 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidden gem yang dicari saat ke Pantai Mbuluk

Jumat, 12 April 2024 merupakan hari dimana aku dan keluargaku akhirnya memutuskan untuk berlibur ke pantai. Hari Raya Idul Fitri menjadi kesempatan bagi keluargaku untuk kembali berkumpul di rumah dengan keluarga besar. Di hari kedua setelah Hari Lebaran yang bertepatan dengan keluarga besarku yang sudah satu per satu kembali ke rumah masing-masing, aku mengajak keluargaku untuk menghabiskan sisa waktu liburan dengan pergi ke pantai. Walaupun aku tahu suasana akan ramai, hal itu tak dapat membunuh niatku untuk berlibur.

Aku tidak begitu menyukai suasana ramai, namun aku juga tidak menemukan solusi dalam mencari pantai yang sepi. Setelah beberapa waktu pencarian, akhirnya aku menemukan rekomendasi pantai yang memang belum pernah aku kunjungi. Setuju dengan pendapatku, akhirnya kami berangkat pukul 7 pagi hari. Aku memang tim "pencari senja", namun aku juga tidak menolak bila harus bertempur dengan panasnya matahari pagi. Kuanggap sebagai asupan Vitamin D yang selama ini tak cukup aku dapatkan.

Pantai Mbuluk, merupakan pantai yang berada di sebelah pantai yang cukup terkenal, yaitu Pantai Kukup. Pantai ini terbilang masih cukup sepi peminatnya walaupun memiliki view yang bagus, maka pantai ini sering disebut hidden gem. Pantai yang berada di Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul ini ternyata satu kompleks dengan Pantai Baron. Namun, karena aksesnya harus melewati bukit, maka jarang sekali wisatawan menyadari keberadaan pantai ini. Pantai ini dapat disebut hidden gem karena pantainya yang sepi di antara pantai-pantai ramai dan terkenal lainnya. Pantai ini juga memiliki pemandangan yang sangat indah dan sangat pantas disebut hidden gem. Pantai ini cukup nyaman untuk dikunjungi di kala menginginkan waktu untuk sendiri maupun ingin quality time dengan orang lain.

Aku memutuskan untuk tidak sarapan sebelum berangkat karena ingin merasakan makan di pinggir pantai seperti piknik. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dari rumah. Suasana masih dingin dan berkabut saat berangkat, namun panas matahari sangat menyengat saat tiba. Melihat pemandangan sepanjang jalan membuatku merasa sedang melepas beban yang selama ini dipikul. Pasalnya, sudah sekitar satu tahun aku absen dari kebiasaanku di waktu senggang ini. Rute perjalanan kami dapat dikatakan cukup memuaskan karena disuguhi oleh pemandangan yang sangat hijau di sepanjang jalan selama perjalanan.

Setelah melihat plang bertuliskan "Pantai Mbuluk", kami disambut dengan tarif masuk sebesar Rp 3.000 per motor. Aku pikir pantai yang indah sudah akan menyambutku, ternyata aku salah. Kami harus menghadapi jalur yang sangat banyak dan berkelok. Aku merasa pantai ini tidak menyambutku dengan baik karena membuatku masih harus melewati alur yang panjang. Saat penantian hampir membunuhku, akhirnya aku mencium aroma laut yang dihiasi oleh matahari.

Birunya air laut tidak langsung menyambutku. Aku masih harus berjalan untuk menentukan tempat yang bagus untuk memandangnya. Tak kusangka Pantai Mbuluk seperti terbagi dalam 2 bagian bila dipandang dari area masuk pantai. Untuk mendapat view yang aku inginkan, aku tidak memilih bagian kanan atau kiri. Ayahku mengajakku untuk pergi ke bagian atas melalui tangga yang ada. Setelah sampai di puncaknya, suasana segar, tenang, bahkan rasa kantuk mulai merasukiku. Pemandangan yang indah membuatku merasa harus memotret banyak pemandangan dengan berbagai sisi.

Melihat pemandangan pantai dari atas, mataku disuguhi oleh air laut yang mulai bergerak agresif menghantam batu karang di tepian. Pohon bakau yang banyak juga menghiasi indahnya pantai ini. Pemandangan tengah laut diisi oleh ombak yang berdebur kencang dan saling bersusulan, tebing karang di pinggiran pantai yang sangat besar dan berwarna hitam, serta matahari yang sangat terang. Sisi kanan dan kiri pantai ini juga terlihat. Menurut pengamatanku, sisi kanan lebih banyak berisi pasir dan lebih banyak pengunjung untuk bermain air. Sedangkan, sisi kiri lebih sempit dan cenderung berisi karang dan bebatuan. Pengunjung yang memilih sisi kiri biasanya memilih untuk berswafoto dan memancing.

Ditengah keasyikan menikmati keindahan pantai, ibuku menyuruhku untuk sarapan di sebuah gazebo. Suasana sarapan dengan suguhan pemandangan membuatku tidak ingin kembali ke realita kehidupan. Setelah selesai sarapan, aku dan keluargaku berkumpul dan berbincang sebagai wujud temu kangen keluarga. Setelah dirasa matahari sudah menyengat cukup panas, akhirnya kami memutuskan untuk kembali pulang. Kami membawa buah tangan berupa perasaan segar dan bahagia karena telah melepas penat di pantai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun