Mohon tunggu...
Fauzan
Fauzan Mohon Tunggu... Mengajar di Jurusan Hubungan Internasional UPN Yogyakarta

Peminat Studi Perbatasan (Limology) dan Studi Keamanan - Pertahanan. Sekedar ingin berbagi cerita tentang perbatasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Pandangan dalam Executive Training on Border Management 2025

24 September 2025   11:07 Diperbarui: 27 September 2025   11:18 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Panel tentang ASEAN dan manajemen perbatasan (Sumber: Kredit foto UKM)

Pada tanggal 2 September 2025 lalu, saya berkesempatan memenuhi undangan dari Institute of Malaysian and International Studies (IKMAS) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk memberikan materi pelatihan dalam program "Executive Training on Border Management 2025". Kegiatan pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Universiti Kebangsaan Malaysia dengan Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA) Malaysia dan Majelis Keselamatan Negara (MKN) Malaysia, serta beberapa universitas di Inggris. Program pelatihan eksekutif untuk pegawai pemerintah ini dijadwalkan berlangsung dari 2 September 2025 hingga 13 Februari 2026 dengan mengambil tempat pelatihan di beberapa lokasi/kampus di Bangi, Durham, London, Belfast, dan Sabah. Program ini merupakan inisiatif peningkatan kapasitas bagi pejabat senior sektor publik di bidang pengelolaan perbatasan negara Malaysia.

Pada sesi pagi, saya membawakan materi bertajuk "Managing Borders Today: Concepts, Limology (Border Studies), and Contemporary Debates". Pada paparan ini, saya  menekankan bahwa batas negara tidak lagi bisa dipahami semata sebagai garis statis di peta, melainkan sebagai ruang hidup yang dinamis. Perbatasan dipengaruhi oleh isu sengketa wilayah, keamanan, diplomasi, mobilitas, hingga interaksi sehari-hari masyarakat. 

Saya juga memperkenalkan konsep Limologi (Limology) sebagai studi perbatasan yang mempelajari perbatasan tidak hanya bersifat multidisipliner namun juga interdisipliner yang melibatkan berbagai bidang ilmu seperti geografi, politik, hukum, sosiologi, antropologi, dan lain sebagainya. Pada sesi ini menyoroti bahwa manajemen perbatasan saat ini tidak hanya terkait dengan kedaulatan dan keamanan saja, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal serta kerja sama lintas batas. Perdebatan kontemporer, seperti keamanan versus mobilitas, integrasi versus eksklusi, serta munculnya bentuk perbatasan baru yang non-fisik (seperti cyber sovereignty, digital border, cyber border, health border) turut menjadi isu penting yang diangkat.

Diskusi ini memperkaya cara pandang kita bahwa manajemen perbatasan bukan hanya soal administrasi dan kontrol terhadap perbatasan negara semata, namun juga soal kemanusiaan, kerja sama, dan masa depan kawasan.

Diskusi Panel tentang ASEAN dan manajemen perbatasan (Sumber: Kredit foto UKM)
Diskusi Panel tentang ASEAN dan manajemen perbatasan (Sumber: Kredit foto UKM)

Pada sesi siang, saya bergabung dalam diskusi panel bersama Prof. Dewi Fortuna Anwar (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN, Indonesia) dan Dr. Aizat Khairi (UKM). Panel ini membahas peran ASEAN dalam menangani sengketa perbatasan serta mekanisme penyelesaiannya secara damai. Diskusi yang berlangsung hangat ini menegaskan bahwa perbatasan tidak hanya menyimpan potensi konflik, tetapi juga peluang kerja sama. ASEAN dipandang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan melalui dialog, diplomasi, dan penyelesaian sengketa yang konstruktif.

Melalui kegiatan ini, semakin ditekankan bahwa menjaga perbatasan bukan hanya persoalan garis teritori, tetapi juga membangun kepercayaan, solidaritas, dan masa depan bersama di Asia Tenggara.

Sesi Foto Bersama Panelis dan Partisipan Training (Sumber: Kredit foto UKM)
Sesi Foto Bersama Panelis dan Partisipan Training (Sumber: Kredit foto UKM)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun