Mohon tunggu...
faursyah rosyidin kaimuddin
faursyah rosyidin kaimuddin Mohon Tunggu... mahasiswa -

kemajuan sebuah peradaban dimulai dari coretan kisah anak manusia yang menjerit untuk sesuap nasi...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Quran dirobek nenek ku bilang "biarkan saja" !

13 September 2010   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:17 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Senin, 13 September 2010 di pagi hari setelah bangun dari tempat tidurku, ku buka pintu kamar dan segera beranjak menuju ruang keluarga rumah untuk membaca berita di salah satu surat kabar terbitan makassar hari ini. halaman terdepan ''headline'' sebuah berita yang hangat tentang peringatan penyerangan 11 september 2001 di Amerika Serikat. "penistaan Kitab Suci warnai Peringatan Tragedi 11 september" judul yang mungkin sangat menarik bagi seluruh ummat beragama khususnya ummat muslim yang baru saja merayakan hari raya besar idu fitri 1431 H. penistaan kitab suci itu tepat terjadi di depan gedung putih atau kediaman presiden Amerika Serikat Barrack Obama. penisstaan kitab suci Al-Quran itu dilakukan oleh Andrew Beacham, pemimpin Partai Teh Indiana beserta 5 orang rekan lainnya yang ikut dalam aksi itu, mereka merobek lembaran kitab suci Al-Quran sebagai bentuk peringatan kejadian terror gedung WTC pada 11 September 2001 yang lalu. Dengan percaya diri dan tanpa ragu-ragu mereka merobek lembaran kita suci Al-Quran di depan umum serta disaksikan oleh pers di Amerika serikat. Aksi perobekan/penistaan kitab suci itu di jaga ketat oleh aparat keamanan yang berjaga-jaga di sekitar gedung putih (white house), tetapi hingga aksi para demostran berakhir, tidak ada satu pun demostran yang ditahan/diamankan. Sungguh sangat ironis di negara yang sangat sering meggembor-gemborkan kebebasan dan penghargaan bagi masyarakatnya untuk memeluk agama apapun, ternodai oleh peristiwa seperti ini. Entah demokrasi yang seperti apa yang dipahami oleh bangsa Amerika ?? bukankah demokrasi memiliki konsekuensi aturan serta batasan sehingga tidak kebablasan seperti terjadi hal-hal yang seperti ini ! Saya pun heran dengan sikap tegas pemerintah Amerika yang beberapa hari di konfenrensi pers lalu telah melarang aksi-aksi yang dapat menistakan salah satu agama, khususnya agama Islam, karena dapat membahyakan perdamaian dunia serta membahayakan pasukan tentara mereka di timur tengah sana ! smeentara saya membaca berita itu, disebelah saya duduk nenek saya dengan tenang menoton televisi sambil mencicipi beberapa kue lebaran diatas meja. berita yag dimuat di surat kabar itu pun kuperlihatkan ke ''datok'' ku (sebutan nenek untuk suku makassar). dengan maksud meminta pendapat, sebab lewat nenek saya banyak belajar tentang agama, mungkn dia memiliki pendapat yang bijak tentang peristiwa ini. Saya berkata ; lihat sai tok.. na robeki Al-Quran ka orang di Amerika ! (coba lihat nek' orang Amerika itu merobek Al-quran). datok ; dimana itu ? saya ; di Amerika. dengan sedikit kaget dan santai datok pun berkata : datok : mmmm... passang sai'..karaeng ata'ala ambalasaki.. (biarkan Tuhan Allah SWT yang membalas). ternyata datok memberikan tanggapan yang betul-betul sangat bijak. sangat memahami arti perdamaian dan keyakinan akan kebesaran Allah SWT. sangat bertolak belakang dengan pandangan Andrew, dkk. yang menganggap bahwa Islam agama yang berbahaya. semoga Allah memberikan kita Petunjuk-Nya. Amin. hmm... semoga apa yang mereka lakukan dapat dimaafkan oleh Allah SWT, sesungguhnya mereka melakukan itu karena tidak ada pengetahuan pada mereka. InsyaAllah. gambar : goggle.com Faursyah Rosyidin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun