Mohon tunggu...
Fatun Febrianti
Fatun Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Behaviorisme

5 Desember 2022   09:22 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:48 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembentukan hubungan S-R dilakukan melalui latihan dan ulang-ulangan, dengan prinsip trial and error, coba dan salah.Teori belajar behavioristik ini digunakan untuk menunjukkan kepada siswa bagaimana mereka harus bereaksi dan menanggapi rangsangan tertentu. Penguatan yang kita berikan juga harus dilakukan secara berulang-ulang dan teratur untuk mengingatkan siswa tentang perilaku apa yang menjadi tujuan pembelajaran.

Tanpa adanya hal ini, siswa akan lebih cepat mengabaikan respon yang sebelumnya mereka berikan karena hasilnya tidak menjadi kebiasaan. 

Memberikan motivasi siswa secara terus menerus ke siswa juga merupakan bentuk penerapan teori ini, lho. Seperti sosok Ibu Muslimah dalam film Laskar Pelangi (2008) yang selalu mendukung kesepuluh siswanya agar tidak patah semangat meskipun sekolahnya cukup tertinggal dibanding sekolah yang lain.

Saat Lintang, salah satu siswanya, harus bekerja demi menghidupi keluarga, Ibu Muslimah pun terus memberikan penguatan positif berupa motivasi agar Lintang kembali ke sekolah. Dari dukungan yang diberikan, muncul respon yang baik dari Lintang di mana akhirnya ia melanjutkan sekolah.Jadi, perlu diperhatikan ya Bapak dan Ibu Guru, kalau pengulangan dan penguatan positif harus berjalan beriringan dalam penerapan teori belajar behavioristik, seperti yang dilakukan Ibu Muslimah ke siswa-siswanya. 

Teori belajar behavioristik

Bapak dan Ibu Guru, seberapa sering memberi hadiah atau reward ke siswa?

Saat ada tugas atau menjelang ujian, biasanya hadiah akan kita tawarkan sebagai bentuk motivasi atau pujian agar siswa berhasil dalam belajar. Sebaliknya, kalau siswa ada yang tidak belajar sungguh-sungguh, sebagian dari kita cenderung untuk menghukum mereka.

Nah, hadiah dan hukuman yang kita berikan itu merupakan salah satu bentuk penerapan teori belajar behavioristik, lho.

Sadar atau tidak, kita sebagai guru sering menggunakan paham behaviorisme untuk membantu siswa mengembangkan diri, yang menjadi dasar untuk mengajarkan kedisiplinan belajar.

Apa Itu Teori Belajar Behavioristik?

Menurut teori belajar behavioristik, proses belajar terjadi karena adanya hubungan dari rangsangan dan tanggapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun