Mohon tunggu...
Fatun Febrianti
Fatun Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Behaviorisme

5 Desember 2022   09:22 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:48 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu teori belajar Behaviorisme?

Teori Behaviorisme merupakan salah satu teori pembelajaran yang terfokus ke pengamatan tingkah laku seseorang pada sa,at melakukan kegiatan belajar. Teori ini mengambil hasil belajarnya  melalui tingkah laku dan kepribadian yang mencerminkan pada diri seseorang.

Dari teori ini tidak mengenal baik dan buruk karena dalam teori ini lebih terfokus kepada reaksi dari seseorang seperti respons atau balasan orang tersebut. Selain dari reaksi yang spontan, lingkungan sekitar juga berpengaruh penting dalam mengetahui bagaimana perkengan seseorang sampai menuju suatu hasilnya nanti.

Pengertian Behaviorisme.

Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebi kepada sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek aspek mental seperti kecerdasan, ketangkasan,kepintaran, kemampuan, bakat, dan minat dan perasaan individu dalam kegiatan belajar seseorang. 

Hal ini dapat di maklumi karena Behaviorisme berkembang melalui suatu penelitian yang melibatkan binatang seperti burung merpati,angsa,ayam,bebek,kucing,tikus dan anjing sebagai suatu objek. 

Peristiwa belajar semata mata dilakukan untuk melatih refleks refleks sedemikian  rupa sehingga menjadi kebiasaan yang di kuasai individu itu sendiri. Para ahli behaviorisme berpendapat bahwa  belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman  yang dilakukan.

Belajar adalah hasil dari interaksi antara  stimulus (S) dengan respon (R). Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah adanya input berupa stimulus dan output  berupa respon. Pada teori Behaviorisme juga lebih menekankan pada hasil belajar seseorang, yaitu  adanya perubahan perilaku yang dapat diamati dan dinilai secara konkret. 

Hasil belajar diperoleh dari proses penguatan dan ketangkasan seseorang yang muncul  terhadap lingkungan belajar, baik yang internal ataupun eksternal.  Belajar berarti penguatan asosiatif, sifat dan kecenderungan untuk  merubah perilaku yang ada pada diri seseorang.

Teori belajar behavioristik merupakan upaya   membentuk tingkah laku yang yang diinginkan.  Teori belajar Behaviorisme juga merupakan teori yang lebih mementingkan kepada pembelajaran stimulus respons. Tingkah laku Peserta didik merupakan reaksi reaksi terhadap lingkungan dan segenap tingkah laku yang dilakukan di lingkungan peserta didik tersebut.

Koneksionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun behaviorisme. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain merupakan hubungan stimulus (perangsang) dan juga respon (jawaban, tanggapan, aksi), diistilahkan S-R Bond. Belajar adalah pembentukan S-R sebanyak-banyaknya. Siapa yang menguasai hubungan S-R sebanyak-banyaknya merekalah orang yang sukses dalam belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun