Mohon tunggu...
Fatma Azzahra
Fatma Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi , Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

No Pain, No Gain (COUNTERPAIN)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Insomnia pada Kesehatan Mahasiswa/i Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

30 Januari 2023   14:20 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:26 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada kalangan mahasiswa tidur merupakan suatu kenikmatan yang tidak tergantikan setelah menggunakan pikiran, tenaga dan psikis untuk melaksanakan perkuliahan yang melelahkan selama seharian. Namun, bagi beberapa orang tidur tidak semudah yang kita bayangkan. Hal ini karena proses tidur yang dialami beberapa orang mengalami gangguan yang menyebabkan tidur seseorang tidak berjalan dengan lancar. Gangguan tidur tersebut lebih dikenal dengan insomnia. Insomnia merupakan salah satu gangguan atau kelainan yang terjadi pada banyak orang yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur. Insomnia yang menjangkit pada setiap individu dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. 

Oleh karena itu, insomnia memiliki berbagai metode penyembuhan dan pengobatan yang berbeda-beda pula. Pada kalangan mahasiswa, insomnia dapat mengganggu rutinitas kehidupan dalam perkuliahan di kampus. Insomnia yang akut juga dapat memicu adanya kerentanan dan penurunan tingkat kesehatan mahasiswa. Hal ini karena tidur merupakan bagian dari siklus hidup setiap orang tanpa terkecuali dan tidak dapat digantikan oleh kegiatan apapun. Tubuh membutuhkan tidur sebagai media pengistirahatan total setelah digunakan selama seharian penuh. Tidur juga memiliki peranan sentral dalam melakukan regenerasi sel-sel dalam tubuh. Oleh karena itu, insomnia atau gangguan tidur tentu dapat mengganggu proses tidur seseorang.

Insomnia merupakan suatu kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur pada seorang individu. Gangguan tidur dapat mengganggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif, dan sosial orang dewasa. Fakta tersebut menunjukkan besarnya kemungkinan masalah akademis, emosional, kesehatan, dan perilaku pada orang dewasa dapat dicegah atau diperbaiki secara signifikan melalui intervensi, yaitu memperbaiki kualitas dan kuantitas tidur. 

Gangguan pola tidur merupakan kondisi seseorang yang mengalami risiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan. Klasifikasi gangguan tidur menurut International Classification of Sleep Disorder, yaitu dissomnia, parasomnia, gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan atau psikiatri, gangguan tidur yang tidak terklasifikasi.

Penelitian ini dilakukan dengan jenis pendekatan kualitatif menggunakan jenis artikel deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan suatu fenomena secara general dan umum untuk menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi atau masalah yang akan diteliti. Responden yang dijadikan informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan media google form yang disebar melalui media daring.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki rentang usia 18-22 tahun. Mahasiswi yang diteliti didominasi oleh mahasiswi Psikologi dan keperawatan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Responden menyebutkan bahwa insomnia yang terjadi disebabkan karena memiliki banyak pikiran atau mengalami stress sebanyak (70%), mengerjakan tugas kuliah (20%), dan tidak pernah mengalami insomnia (10%). Hasil ini menunjukkan bahwa kalangan mahasiswa dan mahasiswi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta mengalami fase stress yang harus diselesaikan. 

Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan responden ketika mengalami insomnia didominasi oleh berselancar di sosial media seperti Tiktok dan Instagram. Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa perlu adanya metode penyembuhan yang komprehensif karena berdasarkan data yang didapat sebanyak 80% respon hanya berbaring sampai tertidur dengan sendirinya dan 20% lainnya malah memilih tidak tidur sampai pagi hari. Hal ini tentu dapat memicu adanya penurunan kualitas hidup dan menurunnya tingkat kesehatan individu.

Berdasarkan pembahasan dan penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa insomnia dapat menjangkit dan merusak kualitas tidur siapa saja. Penyebab umum yang menimbulkan adanya sulit tidur adalah overthinking dan stress dari keseharian dan rutinitas. Pada mahasiswa dan mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta ditemukan bahwa mereka harus berupaya untuk menyelesaikan insomnia menggunakan proses penyembuhan yang baik. Hal ini supaya mereka dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik ke depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun