Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Bicara jika Tidak Tahu Ilmunya

30 Desember 2022   19:15 Diperbarui: 30 Desember 2022   19:37 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jangan Bicara Jika tidak tahu ilmu nya

Jangan bersusah payah hanya dengan menggunakan huruf kapital seperti "kira-kira..." atau "rasa..." Diam adalah pilihan yang paling aman jika kita tidak memahami dasar ilmu.
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, firman Allah ta'ala. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani mereka. Al-Isra Q.S. 36)
Orang beriman dan pendidik sama-sama harus menjaga akhlak yang mulia dan menahan diri dari membuat pernyataan yang tidak berdasarkan ilmu yang hakiki. Jangan takut untuk memberi tahu dia bahwa dia tidak tahu jika dia mengajukan pertanyaan. Ini menunjukkan pola pikir humadhu dan fakta bahwa pengetahuan manusia itu terbatas. Bersikap jujur, apalagi dengan kebesaran hati, akan menambah semangat kita untuk belajar dan ilmu.
"Jika tidak ada cara untuk menguasai semua ilmu, maka tidak ada cela untuk tidak mengetahui sebagian," tulis Al-Mawardi pada halaman 123 dari Adab Ad-Din wa Ad-Dunya. Dan jika beberapa di antaranya tidak buruk, bukanlah hal yang buruk untuk mengatakan, "Saya tidak tahu," pada sesuatu yang tidak Anda ketahui.
Orang yang berbicara tanpa ilmu karena bisa menyesatkan orang sangat dikutuk oleh Allah. Kedalaman ilmu Allah tidak tertandingi oleh makhluk hidup manapun. Semuanya diatur oleh Allah, yang mengetahui segalanya. Semua kekuatan dan pengetahuan Allah yang luar biasa patut dipuji.
dan kamu hanya diberi sedikit" (Q.S. Al-Isra: 85) Ada kisah menarik tentang bagaimana seorang pendidik perlu rendah hati agar tidak sombong.
Di masa lalu, seorang ulama ditanya dan menjawab, "Saya tidak tahu." Siswa itu kemudian berkata, "Saya tahu solusi untuk masalah itu." Ketika sang ustadz mendengar hal tersebut, beliau langsung tersipu malu dan menegur santri tersebut.
Setelah itu, santri tersebut menyatakan, "Wahai ustadz, meski ilmumu lebih tinggi, kamu tidak secerdas Nabi Sulaiman." Aku juga tidak lebih bodoh dari burung hud-hud. Namun burung hud-hud pernah bercerita kepada Nabi Sulaiman bahwa Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa "Laa taqfu" di atas artinya: Jangan berkata apa-apa."
"Dan janganlah kamu menuduh orang yang kamu tidak mengetahuinya," kata al-'Aufi.

"Intinya larangan memberikan kesaksian palsu," kata Muhammad Ibnul Hanafiyah.
Jangan katakan, "Saya melihat, ketika Anda tidak melihat," "Saya mendengar, ketika Anda tidak mendengar," atau "Saya tahu, ketika Anda tidak tahu," menurut Qatadah. Allah pasti akan menanyakan semua hal ini kepadamu.
Menurut Allah SWT yang berfirman, "Jauhilah sebagian besar prasangka, bahkan sebagian dari prasangka tersebut adalah dosa," Allah melarang mengatakan sesuatu yang hanya berdasarkan prasangka, perkiraan, atau khayalan dan khayalan. QS. Para Hujurat: 12).
Selain itu, "Jauhi prasangka, karena sebenarnya prasangka adalah omongan yang paling bohong" disebutkan dalam sebuah hadits.

Sementara itu, hal serupa diungkapkan dalam Sunan Abi Dawud:
"Apa yang orang pikirkan tentang kendaraan jelek mereka." "Sesungguhnya mengada-ada yang paling bohong, adalah ketika seseorang mengaku melihat sesuatu dengan kedua matanya, padahal dia tidak melihatnya," disebutkan dalam hadits yang lain.
"Barangsiapa yang mengaku bermimpi, padahal dia tidak bermimpi, maka pada hari kiamat dia akan diperintahkan untuk mengikat satu butir gandum dengan satu butir gandum (yang lain), dan dia tidak boleh melakukannya," kata Shahiih al-Bukhari . SDM. Al-Bukhari).
Ungkapan Allah SWT, "Semua itu," khususnya pendengaran, penglihatan dan hati, "akan dianggap bertanggung jawab." Intinya di hari kiamat, setiap hamba akan ditanya tentang tiga nikmat dan tujuannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun