Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ubah Gaya Hidupmu, Miliki 3 Jurus Ini

3 Desember 2020   15:42 Diperbarui: 6 Desember 2020   17:17 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 sudah hampir habis, tapi masalah covid 19 ini beritanya masih terus meningkat dari waktu ke waktu. Kebosanan melanda di mana-mana. Para siswa dan mahasiswa bosan belajar secara virtual. Lebih asyik ketemu langsung, bisa langsung nanya guru dan dapat jawaban langsung, bisa rebutan buku dan alat tulis sama teman, bisa nonjok langsung teman yang bikin bete.... eh (yang ini gak baik ya).

Para guru juga sama bosannya, sebagian merasa seperti mengajar kotak kaca (gak ada respon, bro... jangan-jangan memang ditinggal tidur). Bikin PPT bikin animasi pembelajaran itu capek zheyeng... kalau no respon so pasti rasanya ... lelah hayati.

Para dokter dan tenaga medis tak kalah bosannya, menghadapi pasien covid yang terus meningkat, keluarga mereka yang super cerewet dan susah diatur, menghadapi dugaan negatif sebagian masyarakat yang menganggap covid hanya akal-akalan rumah sakit dan pemerintah.  Di luar itu, meski satuan gabungan penanganan covid merekrut dan menunjuk duta perilaku di semua daerah, faktanya pasien terus bertambah setiap waktu. 

Ngomong-omong soal covid, bener enggak sih kalau itu cuma konspirasi?Bener enggak sih sudah ada vaksinnya?  Kalau bener, nyatanya sudah banyak korban berjatuhan, dan grafiknya terus naik. Udah ah, lupakan soal itu. Yang jelas, datanya ada dan valid, bisa diupdate setiap hari. Lah, sebentar lagi perhelatan akbar, pilkada di beberapa daerah. Pastilah akan menimbulkan kerumunan. 

Terus gimana nih? Pemerintah mestinya menunda jadwal pelaksanaan pilkada dong. Setidaknya sampai covid enyah dari negeri ini. Ealah zheyeng, usulan itu sudah berkali-kali disampaikan oleh beberapa tokoh. Mungkin urgensi pergantian kepala daerah itu begitu kental, nyatanya pilkada tetap digelar 9 Desember. Rasanya tidak mungkin bisa diundur, mau gimana lagi. Lagian belum jelas juga kapan si covid mau enyah dari negri ini. Terus? rame-rame golput? ya jangan dong ah, bukan warga negara yang baik itu namanya. 

Para pembaca kompasiana pasti juga merasakan semua hal di atas kan, hayo ngaku aja... enggak akan dihukum kok, suer....

Memang sih, enggak cuma akhir-akhir ini saja, kerumunan mulai terlihat di mana-mana, di mall-mall, bioskop, tempat-tempat wisata, pasar, juga tempat-tempat sosialisasi calon pilkada. Pada akhirnya, kembali pada individunya masing-masing, bagaimana cara mereka membentengi diri dan keluarganya dari virus bandel ini. Ada gaya hidup yang mungkin harus diubah dalam keseharian kita, harus mulai  'adaptasi  kebiasaan baru.'

Ngomong-omong soal adaptasi kebiasaan baru, penulis punya 3 jurus yang bisa diterapkan nih. Apa saja sih?

1. Iman : Mendekatlah kepada Allah, Perbanyak Doa Dan Istighar

Tak bisa dipungkiri virus covid 19 dan semua virus-virus lainnya adalah juga merupakan makhluk yang tentunya Allah ciptakan untuk beberapa tujuan. Bisa jadi, Allah menjadikannya sebagai ujian bagi manusia agar terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Jadi ada yang mempelajari virusnya, kekuatannya seberapa, kelemahannya ada di mana. Jadi ada yang berpeluang menemukan obat dan vaksinnya. Jadi bertambah kan, pengetahuan dunia medis yang bisa dimanfaatkan untuk manusia juga. 

Bisa jadi, Allah menjadikan virus ini untuk menguji sejauhmana manusia bersyukur dan bersabar. Bisa jadi Allah berkehendak menjadikannya sebagai peringatan bagi manusia, karena sebagian di antaranya semakin jauh melupakan Allah. Atau, Allah hendak menjadikannya sebagai azab bagi pelaku kemaksiyatan, nau'udzu billahi min dzalika. Maka perbanyaklah istighfar, minta ampun kepada Allah atas segala khilaf dan dosa yang pasti pernah dilakukan. Semoga  kita tidak termasuk dalam golongan yang disegerakan azabnya di dunia, dan juga dilindungi dari azab akhirat yang kekal.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun