Mohon tunggu...
fatmah raudahtul komara
fatmah raudahtul komara Mohon Tunggu... Mahasiswi

saya seorang mahasiswa, saya suka membaca buku terutama novel fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tragedi Mauk : Remaja Dicekoki Miras dan Jadi Korban Kekerasan

5 Oktober 2025   12:07 Diperbarui: 5 Oktober 2025   13:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus yang menimpa seorang remaja yang baru berusia 13 tahun di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, yang dicekoki minuman keras lalu menjadi korban pemerkosaan oleh beberapa pemuda, menjadi panggilan serius dan menarik hati publik. Kejadian ini bukan semata-mata kejahatan individu, melainkan simbol kegagalan sosial dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif dan kekerasan.

Mirisnya, di usia yang seharusnya dihabiskan untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka, anak-anak ini justru terjerat dalam hal merugikan dan dapat merusak masa depan mereka. Ini mengingatkan kita bahwa pencegahan bersama-sama diperlukan, seperti pengawasan ketat dan edukasi tentang bahaya alkohol sejak dini. Kejadian tersebut bukan hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga seharusnya menjadi sumber perhatian serius seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah.

Fenomena anak dicekoki miras ini menjadi tanda bahaya yang tidak boleh dibiarkan dan terjadi secara berulang. Miras yang mudah diakses oleh anak-anak karena minimnya pengawasan dan peraturan yang tegas, dapat menimbulkan resiko besar terhadap mental, kesehatan fisik, dan moral generasi muda. Disisi lain, lemahnya pengawasan keluarga dan lingkungan yang membuat anak-anak semakin terjerumus dalam kebiasaan yang dapat merusak masa depan meraka.

Pemerintah terutama apparat kepolisian dan dinas sosial setempat, harus melakukan tindakan nyata dengan meningkatkan penertiban pengedaran miras di wilayah rawan dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya alkohol bagi anak-anak dan remaja. Sekolah dan keluarga juga memiliki peranan dalam memberikan Pendidikan karakter dan pengawasan ketat terhadap anak-anak mereka agar tidak terjerumus ke hal negatif. Membangun kesadaran sejak dini harus menjadi prioritas utama untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya.

Peran masyarakat juga tidak kalah penting sebagai benteng perlindungan anak. Lingkungan yang peduli dan saling mengawasi dapat meminimalkan fenomena negatif seperti kasus ini agar tidak berkembang luas. Media dan tokoh masyarakat berfungsi sebagai pengingat sekaligus pengawal proses edukasi masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kasus anak remaja yang di cekoki miras di Tangerang ini, menjadi cerminan bagaimana lingkungan sosial dapat mempengaruhi perilaku dan resiko yang mereka hadapi. Pemahaman dan pendekatan yang mendalam akan sangat membantu untuk mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Dengan itu, mari kita berkolaborasi antara pemerintah, keluarga, sekolah dan masyarakat untuk memutus rantai penyalahgunaan miras dan kekerasan terhadap anak demi masa depan bangsa yang lebih cerah.

Oleh: Fatmah Raudahtul Komara, Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P., Zakaria Habib Al-Ra'zie, S.I.P., M.Sos.
Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang Serang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun