Sekarang ini, musim pancaroba sedang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Pancaroba merupakan istilah yang menandakan perubahan musim, dari musim kemarau ke musim penghujan ataupun sebaliknya. Pada kondisi tersebut menyebabkan seseorang rentan sakit. Biasanya pada kondisi ini, rumah sakit/klinik penuh sesak oleh pasien yang dirawat inap ataupun sekadar berobat. Hal ini disebabkan oleh mudahnya seseorang menjadi sakit yang diakibatkan oleh menurunnya kekebalan tubuh (imun) ataupun lemahnya tingkat kebugaran seseorang.
Menghadapi musim pancaroba hendaknya kita menyiapkan tubuh agar selalu bugar/segar. Sebagian dari kita mungkin masih belum mengerti tentang bugar/segar. Kebugaran/kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti dan masih tersedia cadangan energi untuk melakukan kegiatan lain dari rutinitasnya.
Seseorang yang bugar sudah dipastikan dirinya sehat, tetapi seseorang yang sehat belum tentu bugar. Kesehatan jasmani sendiri hanya dimaknai secara umum sebagai berfungsinya organ tubuh secara normal. Selanjutnya untuk memeroleh kebugaran/kesegaran jasmani yang baik hendaknya perlu diperhatikan asupan gizi, olahraga, dan pola istirahat.
Asupan Gizi
Bukanlah lagi "empat sehat lima sempurna" istilah yang tepat, tetapi yang benar adalah "gizi cukup dan seimbang". Gizi cukup dan seimbang dapat diartikan terpenuhinya zat makro dan mikro bagi energi tubuh kita dan sesuai dengan jumlah kebutuhan kita untuk beraktivitas. Untuk itu perlu diperhatikan asupan gizi yang baik. Alangkah bijaknya jika kita memilih makanan sebagai sumber energi bagi kita. Mengurangi jenis makanan cepat saji/junk food juga sebagai langkah prefentif agar tidak mudah sakit.
Kita bisa mengganti dengan mengolah sendiri bahan-bahan alami dari buah dan sayur segar. Selain itu, konsumsi es batu juga dikurangi dan diganti dengan minuman hangat. Selanjutnya, perlu diperhatikan juga status gizi kita. Kita harus terus memantau berat badan ideal kita agar tidak dalam status gizi "gemuk" apalagi "obesitas".
Status gizi itu sendiri dapat dihitung dengan "berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan yang dikuadratkan (meter)". Selanjutnya hasilnya dicocokkan pada tabel nilai IMT (indeks masa tubuh). Hal ini sebagai langkah awal agar kita tidak mudah terserang virus yang menyebabkan penyakit pada musim pancaroba.
Menggerakkan tubuh merupakan langkah selanjutnya untuk menjaga kebugaran. Mesin yang digunakan dan dirawat dengan baik akan lebih awet dibandingkan dengan mesin yang jarang dipakai. Demikian halnya dengan tubuh kita, kita perlu memakainya untuk bergerak. Tidak hanya asal bergerak, kita perlu bergerak dengan langkah-langkah yang baik.
Langkah tersebut adalah dengan pemanasan, lanjut inti gerakan (olahraga yang dilakukan), dan pendinginan. Minimal kita lakukan setiap seminggu tiga kali dengan durasi 20-30 menit ataupun setiap hari dengan durasi 15 menit. Â Dengan melakukan olahraga yang teratur akan menjadikan sel-sel yang tidak baik dari tubuh kita terganti dengan sel-sel baru yang lebih baik. Olahraga yang teratur ini akan menunjang tubuh kita menjadi lebih bugar dan selalu siap merespon pergantian musim dengan baik.
