Mohon tunggu...
Fatin Fauziana
Fatin Fauziana Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi D3 Penyiaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dibalik Suksesnya Usaha di Wonogiri

14 Januari 2024   09:26 Diperbarui: 20 Januari 2024   11:28 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(di lokasi produksi mie/Dokpri)

Mie adalah makanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Makanan ini, kerap kali disantap di saat sedang hujan, atau bisa dimakan sebagai pengganti nasi untuk mengganjal rasa lapar pada malam hari. Dengan demikian, mie akan tetap memiliki tempat di hati masyarakat.  Di Wonogiri, bisa dikatakan mie adalah makanan yang populer. Hal itu membuat salah seorang warga yang berada di Wonogiri, berkeinginan untuk memproduksi mie instan. 

Salah seorang pengusaha berkelahiran tahun 1967 biasa dipanggil Pak Edi, beliau adalah pemilik usaha bisnis mie instan yang saat ini tengah berkembang pesat. Usaha tersebut saat ini sudah berjalan kurang lebih 5 Tahun yang saat ini mulai berkembang pesat. Pak Edi memiliki riwayat pendidikan mulai dari SD, SMP berada di Jatiroto, sedangkan SMK beliau berada di Jatipurno, lalu setelah itu Pak Edi merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan makanan produksi mie instan terbesar di Indonesia. Kemudian, pada tahun 2015 beliau pulang ke kampung yang bertempat di Jatiroto, untuk mencoba membuat sebuah usaha sendiri, karena saat itu Pak Edi melihat banyak produk yang bisa digunakan sebagai bahan membuat usaha.

Beliau mengakui "Di Wonogiri memiliki potensi yang sangat besar untuk mengelola tanaman pangan seperti umbi umbian, porang, kunyit, dll. Namun perlunya pengelola yang baik, agar budidaya tersebut tidak menurun, contohnya seperti anak muda / generasi muda saat ini. Agar produk tersebut menjadi produk unggulan di Wonogiri khususnya." Ujar Pak Edi saat ditemui.

Pak Edi pun termotivasi, apakah dikampung tidak bisa memiliki usaha lain yang bisa dikembangkan, kecuali menjadi petani. Akhirnya beliau membuka usaha tersebut mulai dari 0. Apalah arti sebuah ide jika tanpa eksekusi, maka Pak Edi mengajak kerjasama beberapa partner pengusaha di Jakarta yang dulunya pernah bekerja di perusahaan tersebut, untuk membantu mempromosikan usaha tersebut. Beliau juga mempromosikan usaha tersebut kepada alumni alumni seperjuangan yang dapat dikatakan saat ini sudah sukses, agar produk usaha milik Pak Edi semakin dikenal oleh khalayak masyarakat.

Selain itu, Pak Edi juga mengamati lingkungan sekitar, yang banyak menemui pemuda yag menghabiskan waktunya untuk kumpul, tanpa ada hasil. Alhasil, beliau mengajak pemuda tersebut untuk bekerja di usaha milik beliau. Tak hanya itu, beliau juga mengajak ibu rumah tangga, yang ingin membantu perekonomian keluarga, untuk bekerja di usaha milik Pak Edi.

 "Untuk saat ini, alhamdulillah sudah membuka cabang di Sidoharjo, dengan karyawan kurang lebih 20 personil yang berada di Jatiroto dan Sidoharjo, mungkin bisa lebih dari itu. Untuk 1 hari produksi mie bisa mencapai 3 ton." Lanjut Beliau.

Harapan besar setelah mendirikannya usaha mie tersebut, adalah memberikan peluang usaha kepada masyarakat sekitar. Sehingga perekonomian di kampung bisa berkembang dan tentunya dapat memotivasi khalayak, bahwa ternyata membuka usaha di kampung juga bisa berkembang, meskipun usaha pasti tidak mulus dalam berjalan, yang tentunya akan menghadapi sebuah tantangan. Namun, Pak Edi tetap meyakini, bahwa usaha tanpa dilandasi manajemen yang benar akan sulit untuk berkembang. Maka, struktur manajemen usaha harus sesuai, ada manajernya, ada staf bagian stok gudang, yang dimana mereka sesuai dengan stuktur dan jobdesknya masing masing. Lalu, tips dari Pak Edi agar karyawan itu betah dengan pekerjaan, ya harus membuat lingkungan yang nyaman, kerja itu harus senang, harus happy, bekerja tidak untuk membicarakan orang dari belakang, karena nantinya itu bisa menghambat pekerjaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun