Mohon tunggu...
KKN455 DESA WONOAYU
KKN455 DESA WONOAYU Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KKN Kelompok 455 Universitas Jember

Halooo, kami dari mahasiswa KKN Universitas Jember yang diterjunkan di Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hadapi Masalah pada Komoditas Cabai dengan Solusi yang Efektif

20 Juni 2020   09:19 Diperbarui: 20 Juni 2020   09:26 7597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Petani sering menggunakan bahan-bahan kimia dengan dosis yang berlebihan saat melakukan pengendalian OPT, mereka beranggapan bahwa cara ini lebih cepat dibandingkan dengan cara lain. Penggunaan bahan kimia memang memberikan respon yang baik, namun hal itu hanya terjadi dalam beberapa waktu. Organisasi pengganggu tanaman akan semakin resistan dan penggunaan bahan kimia ini juga dapat merusak lingkungan sekitar.

Petani sering mengalami kekurangan modal saat ingin membudidayakan suatu komoditas, salah satunya cabai. Petani menginginkan proses pembudidayaan yang dapat meningkatkan produksi cabai dengan baik, namun karena keterbatasan modal membuat petani sulit melakukan hal tersebut. 

Menurut Yulianjaya dan Hidayat (2016), petani cabai sering mengalami permasalahan sampai sekarang terkait dengan kurangnya ketersediaan modal dalam proses pembudidayaan tanaman cabai. Kurangnya modal dalam proses pembudidayaan cabai akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi, hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan cabai di pasaran. 

Pembudidayaan cabai dengan modal yang terbatas juga akan memengaruhi kualitas cabai yang dihasilkan, cabai yang memperoleh pembudidayaan yang baik karena modal tercukupi pasti akan memiliki hasil yang lebih maksimal. Ketersediaan sarana dan prasarana pembudidayaan tanaman cabai juga dipengaruhi oleh ketersediaan modal. Sarana dan prasarana tanaman cabai meliputi ketersediaan pupuk, pestisida, benih, lahan, dan peralatan pembudidayaan tanaman cabai. Ketersediaan sarana dan prasarana dapat meningkatkan produksi cabai.

Permasalahan pada komoditas cabai yang sering terjadi dan sudah cukup diketahui oleh masyarakat terutama petani adalah harga cabai yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi kapan akan mengalami penurunan ataupun kenaikan. Menurut Nauly (2016), cabai menjadi salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan oleh konsumen terutama sebagai bahan pangan yang sering mengalami fluktuasi harga. Harga cabai terkadang mengalami kenaikan, namun tiba-tiba menurun secara drastis. 

Perubahan harga yang tidak menentu ini menjadikan petani sering mengalami kerugian akibat hasil yang diperoleh tidak mendapatkan keuntungan. Harga cabai dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasaran, biasanya harga cabai naik karena permintaan dari konsumen juga naik, namun cabai yang ditawarkan dalam jumlah yang sedikit. 

Menurut Imtiyaz dkk. (2017), harga cabai naik disebabkan oleh persediaan cabai yang mengalami penurunan, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Harga cabai berkaitan dengan permintaan dan penawaran cabai di pasaran. Menurut Palar dkk. (2016), permintaan merupakan suatu kebutuhan atau keinginan untuk membeli sejumlah produk dengan harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan keseluruhan produk yang ingin ditawarkan atau dijual dengan harga dan waktu tertentu. 

Peningkatan permintaan yang tidak sesuai dengan ketersediaan cabai akan menyebabkan harga cabai naik, saat harga naik permintaan konsumen akan mulai berkurang. Petani saat mendengar harga cabai mengalami kenaikan harga, mereka akan berlomba-lomba untuk membudidayakan tanaman cabai, hal ini akan menyebabkan ketersediaan cabai meningkat dan permintaan sudah terlanjur menurun. Kejadian seperti ini akan menyebabkan harga cabai mengalami penurunan, perubahan harga tersebut sangat memengaruhi proses produksi cabai.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi saat membudidayakan tanaman cabai harus segera ditangani dengan menerapkan beberapa solusi. Kondisi lahan yang semakin sempit dapat diatasi dengan menanam tanaman cabai menggunakan pot atau media lain. Menurut  Warnita dan Aisman (2017), pembudidayaan cabai dapat dilakukan dengan menanam cabai pada pot atau lahan pekarangan rumah yang kosong. 

Cara ini dapat diterapkan oleh petani agar proses penanaman cabai dapat tetap dilakukan, meskipun lahan pertanian semakin sempit. Pemerintah juga memegang peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan pembudidayaan cabai. Pemerintah dapat meningkatkan peran penyuluh dalam memberikan pengetahuan terhadap petani tentang cara pembudidayaan tanaman cabai. Solusi ini akan sangat membantu petani dalam mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dengan benar dalam pembudidayaan cabai, seperti pemberian pupuk dan pestisida pada tanaman. 

Peran penyuluh harus didukung dengan kemauan petani dalam mengikuti kegiatan yang telah direncanakan oleh penyuluh, seperti kegiatan sosialisasi. Petani juga harus memiliki kemauan untuk belajar dan berbagi pengalaman dengan penyuluh, agar penyuluh dapat mengetahui permasalahan apa saja yang sedang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun