Mohon tunggu...
FatimahSyawalia
FatimahSyawalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia prodi Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Percaya Diri Mahasiswa di Era New Normal

2 Oktober 2022   17:43 Diperbarui: 2 Oktober 2022   17:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 mewabah pada akhir tahun 2019, virus ini pertama kali menyebar di Wuhan, Cina dan mulai menyebar di Indonesia pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 atau sering disebut dengan virus corona ini membuat banyak orang menjadi panik karena takut tertular. Kementerian 

Kesehatan mengatakan, Covid-19 ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. 

Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. 

Banyak orang menjadi takut untuk keluar rumah dan takut berinteraksi dengan orang lain karena takut terpapar Covid-19. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini membuat banyak orang merasakan dampaknya, terutama pada bidang pendidikan khususnya bagi mahasiswa. 

Adanya peningkatan kasus Covid-19 membuat terbatasnya interaksi sosial. Keterbatasan itu juga membuat mahasiswa menjadi jarang berinteraksi dengan mahasiswa lainnya. Pembelajaran yang biasanya dilaksakan secara tatap muka pun berganti menjadi pembelajaran online (daring). 

Memiliki rasa percaya diri penting bagi mahasiswa karena merupakan prediktor terbaik bagi keberhasilan di masa depan. Rasa percaya diri juga penting agar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya, tidak menggantungkan diri pada penilaian orang lain, serta memiliki kemandirian untuk mencapai apa yang diinginkan. Namun, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa memiliki rasa percaya diri. 


Sebelum adanya pandemi Covid-19 mahasiswa sangat aktif melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan mahasiswa lainnya, namun seiring berjalannya waktu karena adanya pembatasan sosial yang mengharuskan mahasiswa untuk belajar dari rumah masing-masing membuat beberapa mahasiswa cenderung menjadi pendiam dan asik dengan dunianya sendiri. 

Padahal dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan bisa membuat kepercayaan diri mahasiswa pun menjadi terbentuk, tapi tidak jarang mahasiswa sekarang menjadi pemalu. 

Tidak lain alasannya karena pembelajaran daring tadi, karena sudah terbiasa belajar secara daring dan belajar sendiri tanpa adanya interaksi langsung dengan orang lain membuat beberapa orang nyaman akan kesendiriannya. 

Adanya pembatasan sosial dengan kurun waktu yang cukup lama ini membuat rasa percaya diri seseorang menjadi turun karena kurangnya interaksi. Kurangnya rasa percaya diri juga bisa disebabkan oleh rasa insecure. 

Pandemi yang mengharuskan kita untuk tetap di rumah membuat naiknya penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa juga masyarakat. Hal itu berdampak pada banyaknya orang yang membandingkan dirinya dengan orang lain yang mereka lihat di media sosial. 

Menurut Kementerian Keuangan, New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Karena itu, menggunakan masker sudah bagian dari kehidupan sehari-hari. 

Pandemi covid-19 yang mengharuskan kita untuk selalu menaati protokol kesehatan juga membuat beberapa orang justru merasa nyaman karena dengan menggunakan masker bisa membuat orang yang merasakan insecure menjadi lebih percaya diri. 

Pada 17 Mei 2022, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan, karena pandemi Covid-19 di Indonesia sudah semakin terkendali. Mendengar pemberitahuan ini membuat masyarakat merassa senang.

Kita sebagai mahasiswa juga merasa senang karena sudah bisa melaksanakan perkuliahan secara luring dan daring (hybrid learning). Namun ternyata beberapa mahasiswa ada yang merasa sedih ketika kebijakan itu dikeluarkan. 

Alasannya karena dia merasa lebih percaya diri ketika menggunakan masker. Dengan menggunakan masker kita bisa melakukan apa pun tanpa orang lain harus melihat wajah kita. 

Ketidakpercayaan diri muncul karena adanya kemauan tapi tidak adanya keberanian. Kita sebagai mahasiswa diharuskan memberi tanggapan dan pendapat mengenai banyak hal. 

Bagi kita yang sudah terbiasa dengan kehidupan menyindiri selama pandemi pun harus mulai membiasakan diri sendiri untuk mulai pecaya diri kembali. 

Harus ada keberanian dan rasa percaya diri untuk memberikan tanggapan ataupun pendapat, namun ketika kita sudah mempunyai rasa percaya diri dan mempunyai rasa berani untuk mengangkat tangan justru malah di tertawakan oleh orang lain. 

Hal itu juga akan membuat diri seseorang menjadi tidak percaya diri karena merasa bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan berakhir dengan overthingking menyalahkan dirinya sendiri. Kita selalu di paksa untuk terus percaya diri, tapi beberapa orang lupa bahwa belajar cara menanggapi dan menghargai juga sangat dibutuhkan. 

Percaya diri bisa dimulai dengan melakukan hal-hal yang kita sukai, jangan terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, jangan dengarkan perkataan orang yang membuat kita sakit hati lalu jadi berpikir yang berlebihan juga fokus pada tujuan dan impian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun