Mohon tunggu...
Fatimah AzZahra
Fatimah AzZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Saya Fatimah Az-Zahra, seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan terhadap Nilai Kebudayaan di Era digitalisasi

21 Maret 2023   19:50 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:26 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia merupakan salah satu warisan budaya dari leluhur kita yang tak ternilai harganya, kebudayaan ini diwariskan oleh berbagai suku dan etnis secara turun-temurun. Ini merupakan kekayaan yang tidak bisa dipandang oleh sebelah mata, karena budaya bisa tercipta dari latar belakang budaya yang ada di masyarakat. Kebudayaan dapat diwariskan jika dipelajari dengan baik dan disebarluaskan kepada masyarakat, baik yang terkait langsung dengan budaya itu maupun kepada orang-orang di luar budaya setempat. Mewariskan tradisi kepada generasi muda sangatlah penting karena mereka akan mewariskannya kepada generasi-generasi berikutnya. Bagaimana jika suatu saat nilai kebudayaan di Indonesia luntur akibat berkembangnya digitalisasi? Seiring majunya perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan banyaknya perubahan-perubahan budaya yang dilupakan dan ditinggalkan oleh kalangan remaja. Berbicara tentang teknologi di era digital saat ini, teknologi sangat mempengaruhi kehidupan, teknologi dapat meningkatkan kehidupan kita dan sebagai sarana komunikasi jarak jauh.

Dengan teknologi kita bisa melihat informasi dimana dan kapan kita berada, teknologi juga memudahkan kita untuk saling berinteraksi. Namun, teknologi juga memiliki dampak negatif bagi generasi milenial. Dilihat dari sisi negatifnya, generasi milenial saat ini cenderung cuek terhadap sosial budaya. Bahkan, teknologi juga dapat mengubah budaya dengan cepat. Misalnya, pada umumnya manusia harus saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Namun, teknologi dapat berubah dengan cepat. Dengan teknologi, generasi milenial cenderung individualistis dan mengikuti pola gaya hidup di media sosial. Oleh karena itu, kita sebagai generasi z harus bisa mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi dengan memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia maupun luar negeri dapat mempelajari dan mengenal perbedaan dan keunikan budaya tradisional yang ada di Indonesia. Pelestarian budaya tradisional ini sangat penting dan harus ditanamkan pada masyarakat generasi penerus bangsa yang maju.

Terlihat pada dampak perkembangan teknologi yang paling sering dijumpai adalah berkurang atau memudarnya nilai-nilai kebudayaan, yang terjadi karena individu terlalu fokus pada perkembangan teknologi yang ada dan mudah terpengaruh oleh berbagai isu global sehingga individu tersebut dapat melupakan atau meninggalkan nilai-nilai budaya yang sebelumnya telah mengakar dalam masyarakat. Dalam dunia pendidikan pun harus mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Maka, untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis digital, diperlukan tenaga pendidik yang kompeten dan profesional. Pendidik harus mampu menyeimbangkan perkembangan teknologi dengan nilai-nilai budaya yang ada. Karena pada umumnya pendidikan merupakan usaha terencana dan sadar dalam memperbaharui proses pembelajaran yang dapat membuat peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki nilai dan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya. serta masyarakat (Ngongo et al, 2019).

Pendidikan juga diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara sadar dan sistematis dalam rangka menciptakan tatanan kehidupan dan kemajuan menuju kehidupan yang lebih baik. Menurut Kristiawan (Ngongo et al, 2019), berbagai jenis kegiatan yang terdapat dalam proses pendidikan seperti penanaman nilai, pengembangan karakter, nilai religius, pembelajaran dan juga pelatihan nilai moral, dan sebagainya dapat mewujudkan atau membentuk karakter. Pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan juga harus mampu membawa nilai-nilai budaya ke dalam setiap perkembangannya. Dengan adanya pendidikan berbasis budaya, diharapkan individu atau masyarakat mampu mengenali identitas budayanya sendiri dan dapat membedakan mana informasi atau isu global yang baik untuk diterima dan mana yang tidak baik untuk diterima atau disaring. Jika masyarakat sudah mampu menyaring budayanya, maka akan membantu mengembangkan budaya tersebut di masa mendatang. Beberapa tahapan yang harus dilalui dalam perkembangan budaya yaitu mulai dari penyadaran identitas, penyaringan budaya asing, serta asimilasi atau akulturasi (Marsono, 2019).

Dalam pengembangan kebudayaan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan kesadaran dan memperkuat jati diri bangsa pada setiap individu. Penanaman kesadaran jati diri atau jati diri bangsa pada setiap individu dapat dilakukan melalui pendidikan salah satunya Pendidikan Kewarganegaraan, karena identitas nasional atau jati diri bangsa Indonesia mencantumkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bendera merah putih, lagu kebangsaan indonesia sebagai lagu kebangsaan, pancasila sebagai lambang negara, bhinneka tunggal ika sebagai semboyan negara, pancasila sebagai falsafah negara dan lain-lain. Makna yang terkandung dalam jati diri bangsa harus dapat diimplementasikan dengan baik di masyarakat agar nilai-nilai budaya Indonesia tidak mudah tergerus oleh permasalahan global perkembangan teknologi.

Perkembangan digitalisasi menjadi bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh di segala bidang kehidupan dan membawa dampak positif maupun negatif. Salah satunya adalah pendidikan terhadap nilai-nilai budaya di era digitalisasi. Oleh karena itu, perlu ditanamkan nilai-nilai budaya masyarakat dan literasi teknologi agar dapat menyaring informasi dan juga tidak mudah terpengaruh oleh permasalahan global serta dapat meminimalisir dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut. Perlu juga peran serta masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang telah ditanamkan agar terus berkembang ke arah yang lebih baik. Karena masyarakat, pendidikan dan budaya merupakan sistem yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, baik di era digital maupun di era sebelumnya.

Sumber Referensi : 

Ayu, I. W., Zulkarnaen, Z., & Fitriyanto, S. (2022). Budaya Digital dalam Transformasi Digital Menghadapi Era Society 5.0. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 5(1), 20-25.

Lase,  D.  (2019).  Pendidikan  di  Era  Revolusi  Industri  4.0. Jurnal  Sundermann, 12 (2), 28--43.

Marsono. (2019). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Budaya Di Era Milenial. Tantangan Dan Peluang Dunia Pendidikan Di Era 4.0, 51--58.

Ngongo,  V.  L.,  Hidayat,T.,  &  Wijayanto.  (2019).  Pendidikan  di  Era  Digital. Prosiding   Seminar   Nasional   Pendidikan   Program   Pasca   Sarjana 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun