Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bongkar Strategi Jitu Kelola Pemerintahan untuk Umat

17 September 2024   23:37 Diperbarui: 17 September 2024   23:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Bandung menjadi lokus Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVI Tahun 2024 BPSDM Provinsi Jawa Barat. Tema yang diusung kali ini adalah "Strategi Inovasi untuk Transformasi Kesejahteraan Sosial" dan Sub Tema "Inovasi Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan."

Strategi Kelola Pemerintah Kota Bandung

Berdasarkan laman jabarprov (14/9/24), dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional tersebut, Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono membagikan sejumlah strategi dalam tata kelola pemerintahan di Kota Bandung. Mulai dari pengembangan pariwisata, program peningkatan ekonomi, penanganan inflasi daerah, pengembangan ekonomi wilayah Bandung Timur, tata kelola transportasi, pendidikan, kesehatan, transformasi kesejahteraan sosial hingga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Daya beli menjadi salah satu hal penting bagi rakyat untuk bisa mengakses pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, Indeks Pembangunan Manusia tak bisa dianggap sepele. Kolaborasi pentahelix pun terus dibangun karena pemerintah tidak bisa berbuat sendiri. Serta yang paling penting adalah komunikasi efektif dari seluruh pemangku kepentingan.

Plh. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat Yudi Kuncoro menyampaikan bahwa Kota Bandung terpilih sebagai lokus visitasi karena memiliki keunggulan program atau perspektif sesuai dengan tema strategi inovasi untuk transformasi kesejahteraan sosial.

Dibalik Romantisasi Bandung

Diakui atau tidak, dibalik romantisasi kota Bandung di media sosial juga penghargaan dan gelar yang didapatnya, kenyataannya kota ini punya banyak problematika kompleks yang harus diselesaikan. Mulai dari banjir, sulitnya lapangan pekerjaan, kemacetan, kebersihan, sampah, transportasi publik, belum lagi harga kebutuhan pokok yang kian melambung juga geng motor dan premanisme yang masih kental. 

Sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia yang mengadopsi sistem kapitalisme sekularisme, maka Bandung pun ikut menerapkan sistem ini. Lihat saja corak kebijakan yang dilahirkannya pun senada. Peran pemerintah pun sama, meminimalisir perannya dalam pengurusan umat hanya sebagai regulator dan mendorong berbagai pihak baik warga, swasta, asing, juga berbagai instansi yang ada untuk ikut serta secara aktif menyelesaikan problematika rakyat.

Rakyat selalu menjadi korban kebijakan yang lebih pro pada para pengusaha. Pembangunan infrastruktur yang katanya untuk rakyat, tak menutup fakta kerusakan yang terjadi. Mulai dari memperparah banjir, kemacetan, dan kesulitan air bersih bagi warga. Inilah cacatnya paradigma pembangunan ala kapitalisme yang berfokus pada pembangunan fisik, materi semata. 

Strategi Kelola Pemerintah ala Islam

Sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk kota Bandung, Islam seharusnya dipertimbangkan. Apalagi Islam memiliki aturan super lengkap dalam kehidupan. Termasuk dalam tata kelola kota demi maslahat umat.

Dalam Islam, pemerintahan bersifat sentralisasi, gubernur dan walikota hanya diberikan wewenang sesuai yang diamanatkan oleh sang kepala pemerintahan. Sistem pemerintahan dalam Islam tegak atas landasan akidah Islam, iman dan takwa pada Allah swt. Pemerintahan berfungsi sebagai lembaga yang menerapkan aturan yang telah Allah turunkan.

Dalam hal pembangunan semuanya menjadi tanggung jawab negara, mulai dari perancangan hingga modal. Pihak swasta tidak boleh diberikan wewenang untuk menggarap proyek ini dengan kacatama bisnisnya. Negara yang harus hadir di tengah umat dengan visi melayani rakyat.

Pembangunan pun dirancang dengan standar kemaslahatan umat, bukan pengusaha atau yang lainnya. Jadi, takkan ada perumahan mewah di tengah warga yang kekurangan. Apalagi Islam mewajibkan negara menjamin kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan setiap rakyatnya. Sehingga rakyat akan fokus beramal sholeh, pelajar akan fokus belajar, dokter akan fokus mengabdi mengobati pasien, laki-laki akan fokus mencari nafkah yang halal, tanpa khawatir akan ketidak cukupan pemenuhan kebutuhan.

Nafkah bagi para perempuan pun akan terjamin. Jika ayah atau suaminya juga walinya tidak mampu memberikan nafkah. Maka, negara yang akan turun tangan.

Paradigma pembangunan dalam Islam pun berbeda dengan kapitalisme. Pembangunan Islam bertumpu pada akidah Islam. Membangun fisik dengan landasan iman. Dengan tujuan akan semakin mendekatkan diri umat dengan Allah swt. Misalnya, pada pembangunan Ibu Kota Baghdad pada masa Dinasti Abbasiyah. Khalifah Abu Ja'far al-Mansur merancang pembangunan kotanya dengan melibatkan Abu Hanifah, seorang mujtahid mutlak dan ahli fikih. Alhasil, pembangunan kota tersebut makin meninggikan suasana keimanan penduduknya.

Atau misalnya pembangunan kawasan pariwisata, yang akan diekspos adalah jejak sejarah peradaban Islam dan keindahan alamnya yang dapat makin menguatkan akidah para pengunjung, bukan pariwisata yang penuh maksiat dan jauh dari edukasi.

Sebagai muslim kita harus yakin, ketaatan kita pada aturan Allah swt sebagai Sang Pencipta dan Pengatur adalah bukti keimanan kita sementara hadiah yang Allah berikan berupa pahala dan maslahat bagi kita di dunia dan akhirat.

Wallahua'lam bish shawab. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun