Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Pep Guardiola Tak Lagi Menjadi Trendsetter

24 September 2025   11:03 Diperbarui: 24 September 2025   11:51 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola saat timnya ditahan imbang Feyenoord dalam lanjutan fase Liga UCL 2024/2025 (Getty Images/Carl Recine)

Wajah berbeda diperlihatkan Pep Guardiola manakala ia sambangi kawan lamanya, Mikel Arteta. Pep tak lagi bebal pada prinsipnya. Ia berani mengadopsi gaya Arteta yang kerap dicap orang sebagai 'haram ball'.

Kapan lagi kita bisa melihat seorang Pep Guardiola memainkan skema 'parkir bus'? Pep tampaknya sadar, gaya mainnya tak lagi bisa diandalkan. Era modern yang serba cepat menuntut semua beradaptasi, tak terkecuali Pep. Lalu, apakah ini akhir Pep menjadi seorang trendsetter?

Jenius Taktik Pengubah Sepak Bola Inggris

Pep Guardiola. Mendengar namanya saja, kita sudah paham orang seperti apa dia. Pria asal Catalan ini bisa dibilang telah mengubah wajah sepak bola. Bukan cuma ketika di Barcelona, tetapi juga ketika ia memutuskan hijrah ke Britania Raya.

Juli 2016, sejarah itu tercipta. Manchester City yang berambisi menciptakan legacy mereka sendiri selayaknya legacy Sir Alex di kubu seberang, merekrut Pep Guardiola. Orang inilah yang nantinya akan diplot sebagai pemimpin dinasti City.

Misi Khaldoon al-Mubarak akhirnya terwujud. Pep menciptakan sebuah fenomena yang mungkin tak pernah terjadi di Inggris sebelumnya. Ia menjadikan City sebagai kekuatan terbesar Premier League. Bahkan, Pep adalah pencetus beberapa ide taktik yang sempat nge-trend.

Masih segar di ingatan bagaimana Pep menendang Joe Hart dan menggantikannya dengan Claudio Bravo. Alasannya sederhana, Bravo adalah kiper yang lebih nyaman dengan bola. Istilah kerennya, 'ball-playing goalkeeper'.

Tahun berlalu, role 'ball-playing goalkeeper' pun nge-trend di Inggris. Man United coba merekrut Andre Onana. Chelsea membawa Robert Sanchez. Sepak bola pun menciptakan talenta-talenta baru dengan role serupa Bravo, Sanchez, serta Onana.

Pep lantas dipaksa bermain tanpa seorang striker murni. Kondisi yang pada akhirnya membuatnya menggubah taktik menjadi false nine. Coba tebak? Setelahnya, false nine nge-trend.

Banyak klub memburu striker yang tipikalnya bisa ikut build-up, serta cair. Kondisi ini sempat membuat striker tipikal classic number 9 langka di pasaran.

Inovasi Pep tak berhenti sampai di situ. Pep menciptakan taktik-taktik lain yang akhirnya jadi tren baru. Tiga bek, box midfield, dan beberapa lainnya. Ini membuktikan kalau Pep adalah seorang jenius, sekaligus inovator.

Tanda-tanda Kehancuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun