Fenomena Pep dengan taktik parkir bus barunya ini seperti dua sisi mata uang. Perubahan ini seperti sebuah isyarat bahwa karakter Pep sebagai manajer menyerang, perlahan mungkin mulai tergerus.
Tapi di sisi lain, ini menunjukkan kalau Pep pantas dicap 'Pelatih Hebat'. Ciri seorang yang hebat bukan dilihat seberapa tangguh atau kuat dirinya, melainkan seberapa bisa ia beradaptasi.
Lewat permainan pragmatis ini, kita melihat sesuatu yang baru dalam diri Pep. Sesuatu yang muncul karena memang dunia yang ia geluti menghendaki demikian.
Sepak bola modern sepertinya telah banyak berubah. Gaya main bertahan yang sempat ditinggal karena dianggap kuno, kini mulai terangkat kembali. Ia bukanlah taktik yang memanjakan mata. Tapi, ia adalah taktik paling realistis dipakai, ketika sebuah tim menginginkan hasil akhir.
Lantas, bagaimana menurut anda sendiri? Dengan berubahnya pendirian Pep, akankah kita melihat lebih banyak manajer memainkan strategi 'parkir bus' di musim 2025/2026 ini?
Follow saya untuk tulisan-tulisan menarik lainnya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI