a. Manager Program (ManPro)
b. Manager Operasional (ManOp)
c. Manager Media Komunikasi dan Kreatif (ManMedKomKraf)
d. Manager Keuangan (ManKeu)
Dari semua peran di atas semua terisi oleh srikandi yang loyal memberdayakan komunitas. Menjadi bukti bahwa IP Yogyakarta sangat produktif dan mempertahankan agar terus hidup.
Dengan kepengurusan yang telah terisi banyak kegiatan yang ingin diagendakan IP Yogyakarta, salah satunya tatap muka (srawung) setiap bulan dengan tema pertemuan yang berbeda-beda.
Namun, kemarin Mbak Henny & Mbak Atina menyampaikan bahwa pengurus KIPMA banyak yang mengundurkan diri baik ketua maupun pengurus di bawahnya, sehingga KIPMA IP Yogyakarta banyak kursi yang kosong. Juga Lumbung Ilmu Ibu Profesional masih membutuhakan member Nagari untuk berpartisipasi. Meski demikian IP Yogyakarta tetap berjalan lurus sebagaimana mestinya.
3. Peran di IP Yogyakarta yang saya minati atau yang seharusnya ada
Melihat beberapa komponen yang ada dan peran-peran yang ada di IP Yogyakarta, saya rasa saya lebih berminat di bagian Operasional, dimana memberikan ide kegiatan-kegiatan yang ada di IP Yogyakarta. Namun, untuk mengambil peran ini tentunya setelah saya menemukan ritme yang tepat dengan kondisi "kepengurusan domestik" ^^. Karena menjadi srikandi membutuhkan komitmen selama 2 tahun.Â
Peran saat ini yang seharusnya ada dan dikembangkan adalah di bagian Media Komunikasi dan Kreatif, untuk pembuatan reels Instagram maupun mini vlog kegiatan IP Yogyakarta. Karena saat ini vlog masih dihandle 1 orang selama kurang lebih sudah 5 tahun.
4. Saat Aku Mengambil Peran di IP Yogyakarta
Semua srikandi yang terlibat di kepengurusan IP Yogyakarta juga berperan di ranah domestik maupun publik. Namun, loyalitas selama 2 tahun dijaga agar IP Yogyakarta tetap hidup. Dengan demikian jika saya kelak berperan di kepengurusan maupun kepanitaiaan saya pun juga harus berkomitmen untuk menuntaskan yang dipilih dan dimulai, sehingga tidak merugikan srikandi yang lain maupun kegiatan dan kepengurusan yang sedang berlangsung.
