Mohon tunggu...
Fathurrohman Wahid
Fathurrohman Wahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fathurrohman wahid mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertemuan ke-2

29 November 2022   07:19 Diperbarui: 29 November 2022   07:25 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Minggu yang ke dua ini kami sekelas dipertemukan lagi dengan bapak Harry, pada pertemuan ke-2 ini kami menerima banyak saran dari bapak Harry, kami di ajak untuk belajar lebih giat lagi dan lebih bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu,Supaya tidak menyesal di esok hari.

bapak Harry juga bercerita tentang seorang mahasiswanya yang sedang KKN, dia merasa sangat menyesal karena tidak begitu niat dalam belajar, dan ketika KKN dia merasa kesulitan.

Apalagi kalau sudah semester akhir, lebih tepatnya di waktu mengerjakan skripsi, kita membutuhkan banyak materi yang sudah di pelajari tentang penulisan.

Dan di pertemuan kemarin bapak Harry Purwanto membicarakan tentang sejarah jurnalistik.

Sejarah jurnalistik sudah ada sejak zaman Romawi, yang ditemukan oleh Julius Caesar.

Julius Caesar di sebut sebagai Bapak Pers Dunia. Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi saat itu, atas perintah Raja Imam Agung, segala kejadian penting di catat pada papan tulis yang di gantungkan di serambi rumah.

Sejarah Jurnalistik sendiri, merujuk kepada Acta Diurna pada zaman Romawi Kuno, masa pemerintahan kaisar Julius Caesar 100-44 sebelum Masehi. Acta Diurna yaitu papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi), di yakini sebagai produk jurnalistik pertama di dunia.

Kata Acta Diurna ini secara literally kata Jurnalistik berasal dari kata Diurnal dalam Bahasa Latin berarti Harian atau Setiap Hari.

Kata Diurnal lalu diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi Du Jour dan bahasa Inggris Journal yang berarti hari, catatan harian, atau laporan.


Dari kata Diurnarii muncul kata Diurnalis dan Journalist (wartawan) serta Jurnalistik dan Jurnalisme (journalism) yang di kenal sampai sekarang.

Kemarin bapak Harry juga berbicara tentang mahasiswa yang harus bisa berfikir kritis yang sesuai dengan 5W 1H karena kita sudah bukan siswa lagi.

Mungkin hanya ini yang bisa saya tulis jikalau banyak kesalahan atau kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun