Mohon tunggu...
Mohammad Sahrial Sedi
Mohammad Sahrial Sedi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar Kehidupan

Bermain, refleksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Efek Sustainability Program CSR PT. Indana Malang

6 Juli 2023   19:53 Diperbarui: 20 Juli 2023   02:42 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika suatu perusahaan dibangun atau berdiri di suatu daerah, maka akan ada pengaruh terhadap lingkungannya. Pengaruh buruk atau baik bagi lingkungan yang lahir dari suatu perusahaan, mau bagaimanapun perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab atas dampak dan pengaruhnya tersebut. Maka sangat diperlukan bagi perusahaan untuk membangun suatu program untuk menjalanlankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakatnya. Program CSR adalah dalam hal ini yang diperlukan dan disarankan untuk sebuah perusahaan memenuhi tanggung jawabnya. CSR atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibillity diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1970an, merupakan sebuah bentuk kewajiban sosial perusahaan terhadap lingkungan. Program CSR memang berfokus pada bidang sosial yang mengusung prinsip yang menurut Crowther (2008): Berkelanjutan (sustainability), Akuntabilitas (accountability) , dan Transparansi (transparency) dalam program pengimplementasian CSR kegiatan rutin setiap corporate yang menjalankan. CSR ini merupakan sebuah kesepakatan dari World Summit On Sustainable Development (WSSD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 hal ini ditujukan untuk mendorong Corporate di seluruh dunia untuk terciptanya sustainable development. 

Kemudian peranan CSR dapat di pandang sebagai upaya dalam mewujudkan Good Corporate Governance, Good Corporate Citizenship dan Good Business Ethics dalam sebuah entitas bisnis. Corporte akan memikirkan kepentingan shareholder (pemilik modal), dan orientasi untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholders (Lihat, misalnya: Amba-Rao, 1993; Anderson, Jr., 1989; Kim, 2000; dan Raynard & Forstater, 2002). Bentuk umum program CSR iyalah penggalangan dana, mendukung dalam bentuk fasilitas untuk kemajuan organisasi, masyarakat dan lingkungan. Hal ini pun juga akan mempengaruhi brand image dari perusahaan sendiri yang menjalankan. Di daerah Jawa Timur ada beberapa perusahaan yang menjalankan program CSR ini yaitu Indana Paint, merupakan perusahaan pabrik cat yang dikenal sebagai Pt. INDANA (Inti Daya Guna Aneka Warna) Malang. Pada tahun 1981 Pt. Indana sebagai home industry: memproduksi Thinner B dan Afduner di Batu, Jawa Timur di sebuah rumah kontrakan. Kemudian Modal awal perusahaan ini sepenuhnya berasal dari modal pribadi keluarga Bapak Djoyo Sugiharto. Tahun 1983, perkembangan perusahaan, pusat kegiatan Indana dipindahkan ke Jalan Letjend Sutoyo 130, Malang. Dengan lokasi baru, produk-produk baru Indana pun ikut bertambah ke jajaran produksi atas perkembangan kreativitasnya, beberapa produk antara lain; semen warna, kalkarium, plamir tembok, flinkote, dan cat tembok, yang kemudian menjadi produk utama PT. INDANA.

Hasil observasi selanjutnya terhadap program CSR TP. Indana: Kebijakan PT. Indana tentang CSR adalah mengembalikan sebagian dari profit perusahaan kepada masyarakat yang menjadi sasaran dalam bentuk benefit. Karena PT. Indana perusahaan coating (cat), maka program CSR yang bergerak lebih banyak dalam bidang ini, misalnya yang menjadi sasaran implementasi seperti kampung warna-warni (Kampung Jodipan dan Kampung Tridi Kesatria Malang) yang menjadi salah satu objek implementasi program CSR PT. Indana dalam mendukung kampung tersebut, melalui program CSR decofresh yang dijalankannya pada tahun 2015 di RT 06,07 dan 09 kelurahan Jodipan Kota Malang.  PT Indana menyumbangkan cat 2 ton lebih dan mengabungkan 15 warna yang berbeda dalam pengecetan Kampung Jodipan yang digagas oleh Mahasiswa Praktikan Public Relations Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. PT. Indana mendukung program ini sebagai bentuk kepedulian sosial dan untuk mewujudkan Malang sebagai Kota indah, bersih, nyaman dan berwarna sebagai kampung wista dan masyarakat akan mendapatkan penghasilan dari wisatawan yang berkunjung.

 Terdapat kendala mengenai implementasi CSR yaitu terkait pertimbangan di masyarakat lingkungan apakah diantara mereka menyetujui, ada pun pihak yang bersangkutan menginginkan dalam waktu yang cepat, dan lokasi CSR yang jauh. Kemudian respon masyarakat sangat baik dan secara keseluruhan warga dapat menerima sebagai sasaran implementasi CSR tersebut karena mereka sudah mengetahui akan efek berkelanjutan yang akan dapat digunakan masyarakat atas kampungnya bertrasformasi berubah menjadi tempat objek wisata. Masyarakat warga kampung Jodipan dan kampung Tridi sama-sama berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial ini, termasuk dalam proses pengecatan kampunya.

Efek Sustainability bagi penerima program CSR yang dijalankan PT. Inti Daya Guna Aneka Warna. Sebelum menjadi tempat wisata Kampung Jodipan dan Kampung Tridi Malang, banyak warganya yg masih menganggur dan suasana fisik kampung yang muram, kini setelah program CSR yang diimplementasikan disana memiliki dampak dan pengaruh atas perubahan kondisi kampung dan warganya secara berkelanjutan. Hingga saat ini menjadi objek wisata di Kota Malang. Program CSR pada kampung warna-warni ini mengubah pola pikir warganya, menjadi sadar lingkungan termasuk tidak membuang sampah sembarangan karena kampungnya telah menjadi tempat wisata yang akan dikunjungi wisatawan dari kalangan masyarakat berbagai daerah. Dan membuat warga kampung warna-warna mendapatkan penghasilan dari objek wisata tersebut.

Selanjutnya atas observasi yang dilakukan langsung ke Kampung Warna-warna Jodipan dan Tridi Malang, saya melihat dan merasakan ada kurang kepuasan atas program CSR yang diimplementasikan TP. Indana mengenai efek berkelajutan (sustainability) yang masih belum tergambarkan dengan baik. Apakah ada kemungkiman objek wisata Kampung Warna-warni ini yaitu Kampung Jodipan dan Kampung Tridi bertahan lebih lama lagi ketika juga PT. Indana lepas tangan atas program CSR yang sudah dijalankan, sebagai Kampumg Warna-warni yang bersih, indah dan warganya selalu memiliki semangat kreativitas dan mandiri? Alasan pertanyaan ini ada, karena ketika saya mengamati saat berada dilokasi, ada sudut-sudut di mana cat sudah mulai luntur dan kelihatan seperti kumuh. Dan saya merasakan kurang adanya sikap kemeriahan di wajah warga umtuk hadiah atas mandat objek wisata ini, sehingga kurang adanya dorongan untuk kreativitas menuju permukaan, hanya beberapa orang warga saja yang aktif berjualan yang memang itu yang mereka lakukan dan masih bahan dagangan umum. Tentu hal-hal ini ada pengaruhnya terhadap wisatawan sebagai pengunjung. Apakah mental warga setempat tidak siap atas hal ini? PT. Indana bagaimana sebelumnya melihat, memahami sisi-sisi masyarakat warga setempat, dan menentukan pola, metode dan materi dalam menopang sementara objek implementasi dari program CSR ini? Perlu refleksi bagi pihak yang terkait.

Reverensi:

http://csr.sukabumikota.go.id/post/sejarah-tentang-program-coorporate-social-responsibility-csr Di akses pada tgl 3, 2023

https://www.indana.co.id/tentang-kami/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun