Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan keragaman geografis, suku, dan bahasa yang luar biasa. Namun, kondisi ini justru menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas. Di kota besar, sekolah-sekolah megah dengan fasilitas lengkap sudah biasa kita temui. Tapi di pelosok negeri, ceritanya jauh berbeda. Anak-anak di pedalaman Sumatera Selatan, tepatnya Dusun Ulu Danau harus berjuang keras hanya untuk bisa belajar. Gedung sekolah yang kurang layak, guru yang jumlahnya terbatas, sampai susahnya sinyal internet dan itu semua jadi penghalang besar bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Masalah lain muncul dari kekayaan budaya kita sendiri. Bahasa Indonesia memang jadi bahasa pemersatu, tapi bagaimana dengan anak-anak yang sejak kecil hanya terbiasa dengan bahasa daerah? Bagi mereka, memahami pelajaran jadi seperti belajar bahasa asing. Selain itu, kurikulum nasional yang seragam terkadang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa di daerah tertentu.Â
Nasib para guru di Dusun Ulu Danau juga patut jadi perhatian. Sementara guru di kota bisa dengan mudah mengikuti pelatihan modern, rekan-rekan mereka di pelosok sering kekurangan akses untuk meningkatkan kemampuan mengajar. Gaji yang kecil dan fasilitas seadanya bikin banyak guru honorer harus gigih bertahan demi mencerdaskan anak bangsa.
Tapi bukan berarti tak ada harapan. Program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) sudah membantu banyak anak kurang mampu untuk tetap bersekolah. Pembangunan sekolah-sekolah baru di Dusun Ulu Danau terus digencarkan. Yang paling penting, semangat gotong royong kita sebagai bangsa bisa menjadi kekuatan besar untuk mengatasi semua tantangan ini.
Di tengah segala keterbatasan ini, semangat belajar anak-anak Dusun Ulu Danau justru patut diacungi jempol. Dengan fasilitas seadanya, mereka tetap bersemangat menimba ilmu. Kisah mereka adalah potret nyata ketimpangan pendidikan di negeri ini, sekaligus bukti bahwa semangat belajar tak pernah padam meski di tengah keterbatasan.
Pendidikan yang merata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua. Setiap anak Indonesia, di manapun mereka berada, pantas mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Karena di tangan merekalah masa depan negeri ini akan ditentukan.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI