Ahli Teknologi Labolatorium Medis berperan sangat penting dalam melakukan pengambilan dan pengelolaan spesimen, pemeriksaan, pengujian labolatorium, menginterpretasi hasil data. Termasuk menegakan diagnosis. Jika hasil pemeriksaan akurat, maka akan membantu dokter untuk menentukan tindakan pengobatan atau terapi. Sebaliknya, jika salah diagnosis, maka akan berujung pada kesalahan pengobatan yang memperlambat kesembuhan atau bahkan dapat berakibat fatal atau kematian. (FA)
Nama Teknologi Laboratorium Medis mungkin terdengar asing di telinga khalayak umum, begitu pun saya. Waktu sebelum kuliah, saya juga baru tahu kalau ada jurusan tersebut di Politeknik Kesehatan.
Setelah saya kuliah setahun pun, masih banyak orang bertanya-tanya jurusan saya apa? Kayaknya mereka kurang akrab dengan sebutan “Teknologi Laboratorium Medis”. Kebanyak dari mayarakat lebih kenal dengan nama Analis Kesehatan ketimbang Teknologi Laboratorium Medis
Ya, nama Analis Kesehatan memang sudah lebih terkenal di Indonesia. Bahkan sudah menjadi salah satu profesi Tenaga Kesehatan sejak lama. Namun, kini Analis Kesehatanb sebenarnya sudah diubah menjadi Teknologi Laboratorium Medis sejak tahun 2017. Perubahan sebutan ini dilakukan lantaran sebutan “Analis Kesehatan” memiliki cakupan arti yang luas. Hal itu berbeda dengan sebutan sekarang sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medis.
Lalu, apa itu ahli teknologi laboratoeium medis?
Teknologi Labolatorium Medis sendiri atau sebutan sebelumnya Analis Kesehatan adalah salah satu bidang Ilmu Kesehatan dari sekian banyak ilmu kesehatan lainnya yang berfokus pada pengambilan dan penanganan spesimen, pemeriksaan, pengujian, diagnosis penyakit, maupun dapat melihat kondisi kesehatan seseorang.
Dalam praktek dunia nyata, saat ini pekerjaan sebagai ahli teknologi laboratorium medis banyak menggunakan alat-alat yang sangat canggih. Tinggal tekan-tekan tombol langsung keluar hasil.
Kendati begitu, dalam prosesnya, hal itu tidak sesederhana yang dibayangkan. Pengambilan spesimen seperti darah masih dilakukan dengan cara manual. Begitupun pengelolaan spesimennya membutuhkan teknik dan ketelitian yang sangat ketat. Hal itu harus dilakukan agar didapat hasil yang akurat dan konsisten, Pasalnya, kesalahan sedikit saja dapat membuat hasil yang berbeda, yang berujung pada kesalahan diagnosis penyakit.
Meskipun teknologi kesehatan sekarang sangat maju, namun ahli teknologi labolatorium medis masih belajar untuk melakukan pemeriksaan secara manual. Tujuannya, agar dapat mengenal prinsip-prinsip pemeriksaan. Sehingga saat menggunakan mesin tidak hanya tahu menekan tombol saja.
Lain itu, pemeriksaan metode manual juga masih digunakan dalam beberapa kasus. Hal ini dilakukan khususnya untuk memastikan hasil pemeriksaan lantaran ada beberapa hal yang hanya memungkinkan bisa dilihat jelas oleh mata manusia. Dan karenanya tidak dapat dideteksi oleh mesin.
Kemudian, alat apa yang paling sering digunakan dalam teknologi laboratorium medis?
Dalam praktiknya, Teknologi Labolatorium Medis tidak pernah lepas dari alat bernama mikroskop. Karena dengan mikroskop kita dapat mengetahui kondisi spesimen secara mikroskopis dengan jelas dan pasti. Hal inilah yang membedakan manusia dengan mesin.
Sementara itu, hal-hal yang dipelajari dalam bidang teknologi laboratorium medis meliputi pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan. Seperti pemeriksaan darah, urin, feses, dahak, dan cairan-cairan lain.
Disamping pemeriksaan cairan-cairan, ada beberapa bagian-bagian tubuh yang diambil untuk diamati jaringan-jaringannya untuk pemeriksaan patofisiologi.
Selain melakukan pemeriksaan, ada juga praktik pengambilan dan pengelolaan spesimen. Hal ini dilakukan agar spesimen tidak rusak dan tidak berubah dari kondisi aslinya. Sehingga diagnosis pasien akurat.
Untuk program studi Sarjana Terapan sendiri memiliki kompetensi tambahan dalam bidang memverifikasi dan memvalidasi hasil dari dari pemeriksaan laboratorium.
Adapun seorang yang telah lulus menempuh pendidikan dan memenuhi kompetensi pada jurusan teknologi labolatorium medik disebut Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM).
ATLM sendiri berperan sebagai tenaga kesehatan dalam pengambilan dan pengelolaan spesimen, pemeriksaan laboratorium. Termasuk melakukan interpretasi hasil data, menegakan diagnosis, dan bahkan memiliki wewenang untuk melakukan quality control (QC) seperti pemeliharaan dan kalibrasi alat-alat laboratorium di labolatorium klinik, rumah sakit, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lain.
Kesimpulannya, Ahli Teknologi Labolatorium Medis berperan sangat penting dalam melakukan pengambilan dan pengelolaan spesimen, pemeriksaan, pengujian labolatorium, menginterpretasi hasil data. Termasuk menegakan diagnosis. Jika hasil pemeriksaan akurat, maka akan membantu dokter untuk menentukan tindakan pengobatan atau terapi. Sebaliknya, jika salah diagnosis, maka akan berujung pada kesalahan pengobatan yang memperlambat kesembuhan atau bahkan dapat berakibat fatal atau kematian. (FA)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI