Sore itu, langit Bandung mendung. Jalanan masih basah sisa hujan. Tapi suasana hangat justru terasa di antara langkah kaki kami yang berlari bersama. Bukan karena matahari, tapi karena tujuan kami: berlari untuk sesuatu yang lebih besar dari sekadar kebugaran tubuh. Kami berlari untuk kesetaraan. Untuk kemanusiaan.
Kami datang dari latar belakang yang berbeda-beda pekerja kreatif, mahasiswa, pelatih. Tapi sore itu, kami satu suara. Membawa pesan lewat dua spanduk besar yang kami bentangkan tinggi-tinggi: NO RACISM. NO SEXISM.
Saya ingat betul momen ketika kami melintasi jembatan layang. Beberapa pengendara motor memperlambat laju, membaca tulisan di spanduk kami. Ada yang tersenyum. Ada yang mengacungkan jempol. Beberapa bahkan merekam dengan ponsel mereka. Di momen itu saya sadar, mungkin kami tidak bisa mengubah dunia hari ini, tapi kami sedang menyalakan nyala kecil yang bisa menular ke banyak hati.
Kami bukan aktivis politik. Kami hanya sekelompok orang yang percaya bahwa olahraga bisa menjadi ruang yang adil dan terbuka untuk siapa saja. Kami percaya bahwa tubuh siapa pun berhak untuk bergerak bebas, tanpa takut dihakimi karena gender, warna kulit, atau cara berpakaian.
Sayangnya, ruang itu belum sepenuhnya aman bagi semua. Di lapangan,di mall, bahkan di jalanan, masih banyak yang harus menghadapi komentar seksisme, perlakuan diskriminatif, atau stigma yang melekat hanya karena berbeda.
Itulah kenapa kami memilih untuk tidak diam. Lewat lari ini, kami ingin bicara. Dengan cara yang damai, dengan langkah yang nyata.
"Lari ini bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang mau tetap melangkah meski dunia belum selalu ramah," ujar salah satu teman komunitas, sambil tersenyum lelah namun puas.
Saya sendiri merasa beruntung bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Bukan hanya karena bisa berolahraga, tapi karena bisa merasa terhubung dengan orang lain, dengan nilai-nilai yang saya percaya, dan dengan harapan akan masa depan yang lebih adil.
Dan buat kamu yang membaca ini yang mungkin merasa belum punya tempat, atau belum yakin bisa ikut percaya deh, kamu tidak sendiri. Komunitas ini terbuka untukmu. Karena di sini, yang terpenting bukan seberapa jauh kamu bisa berlari, tapi seberapa besar hatimu untuk terus peduli.
#LariUntukKemanusiaan #NoRacismNoSexism #KomunitasBersuara #OlahragaAdilUntukSemua
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI