Mohon tunggu...
Fathan Ali
Fathan Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan HI UPN “Veteran” Yogyakarta

Orang yang sangat senang dan tertarik dengan topik-topik berbau luar negri, konflik, budaya, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Indonesia Melalui Wayang di India

6 Oktober 2022   21:55 Diperbarui: 7 Oktober 2022   12:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia tentunya menjadi daya tarik dan ciri khas tersendiri sebagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Pemerintah Indonesia dalam hal ini telah dan terus memanfaatkan keragaman budaya yang dimiliki dengan memperkenalkannya ke dunia Internasional. Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman budaya juga menggunakan diplomasi budaya sebagai media untuk mencapai kepentingan nasionalnya.

Istilah diplomasi budaya tentu saja sering didengar dalam ilmu hubungan internasional, diplomasi budaya adalah suatu praktik diplomasi yang menggunakan budaya sebagai instrumen untuk mencapai suatu kepentingan nasional. Dengan diplomasi budaya, negara dapat memperkenalkan budayanya kepada dunia dan menarik wisatawan untuk datang. 

Selain itu, diplomasi budaya juga dapat digunakan dalam praktik diplomasi bilateral maupun multilateral sebagai instrumen untuk mencairkan suasana dalam praktik diplomasi tersebut. 

Diplomasi kebudayaan merupakan suatu upaya diplomasi yang dilakukan oleh negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui kebudayaan dalam berbagai bidang, baik melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga dan kesenian ataupun propaganda (Kartikasari & Warsito, 2007).

Pada 25 September 2021 Konsulat Jenderal RI di Mumbai dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar secara virtual wayang orang "Gana Kalajaya" atau Bathara Ganesha. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan sekaligus memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia-India melalui diplomasi budaya. 

Wayang Orang Gana Kalajaya merupakan cerita klasik mengenai Bathara Gana atau biasa dikenal Ganesha. Kisah wayang ini menceritakan kelahiran Ganesha, kesuksesan dan kesaktiannya hingga dianugerahi gelar Dewa.

Pagelaran virtual Wayang Orang: "Gana Kalajaya" atau Bathara Ganesha, yang berlangsung hari Sabtu, tanggal 25 September 2021 mendapat sambutan baik dari penonton dari India, Indonesia dan berbagai negara lain. Pertunjukan disaksikan langsung oleh sekitar 10,000 orang melalui saluran Zoom dan YouTube. Acara ini yang merupakan kolaborasi Konsulat Jenderal RI di Mumbai dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, didukung oleh Kedutaan Besar RI di New Delhi dan Kementerian Luar Negeri RI. 

Pagelaran Wayang Orang Gana Kala Jaya dibuka secara resmi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menyampaikan bahwa pertunjukan malam ini yang juga dimaksudkan untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-76, peran dan dukungan India pada masa revolusi Indonesia tahun 1945 di Ibukota Yogyakarta menjadi dasar kuatnya hubungan Indonesia-India.

Konsul Jenderal RI di Mumbai, Agus Prihatin Saptono menyampaikan bahwa kolaborasi pertunjukan virtual ini merupakan upaya berkelanjutan dalam mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat India dan dunia, yang kali ini mengangkat potensi pariwisata Yogyakarta sebagai salah satu destinasi unggulan Beyond Bali, sekaligus mengangkat kemiripan serta keunikan cultural heritage yang dimiliki oleh Indonesia dan India. 

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberi semangat kepada para pelaku seni, budaya dan penyelenggara kegiatan seni yang terpaksa berhenti beraktifitas sejak dua tahun terakhir sebagai  dampak multidimensi dari pandemi Covid-19. Semua pihak berusaha beradaptasi dengan kondisi tersebut disamping tetap melakukan mitigasi penyebaran virus Covid-19.

Wayang Orang "Gana Kalajaya" adalah sebuah cerita klasik tentang Bathara Gana/Bathara Ganesha dalam versi Keraton Ngayogyakarta, Indonesia, yang menceritakan tentang kelahiran Bathara Gana/Lord Ganesha yang merupakan Dewa yang dikuduskan dan diagungkan oleh pemeluk Hindu baik di Indonesia dan di India. 

Ganesha dikisahkan berjuang dalam menumpas kesewenang-wenangan, keberhasilannya dan kesaktiannya sampai akhirnya ia diangkat sebagai Dewa dengan gelar Bathara Gana / Bathara Ganesha di dalam mitologi kehidupan dewa-dewa di Kahyangan.  

Wayang Orang "Gana Kalajaya" adalah kreasi spesial Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, khusus untuk dipertunjukkan pada bulan September, bersamaan dengan bulan perayaan Ganesh Chaturti di India, khususnya wilayah Maharashtra.

Menteri Pariwisata, Lingkungan dan Protokol Pemerintah Negara Bagian Maharashtra H.E Aaditya Thackeray menyampaikan rasa gembiranya dengan inisiatif Konjen RI Mumbai untuk membuat sebuah pertunjukan yang menarik, tidak hanya menunjukan kedekatan hubungan budaya India dengan Indonesia, tetapi juga mengangkat cerita yang menjadi perhatian masyarakat India, Gana Kalajaya, yang bercerita tentang Lord Ganesha yang baru saja dirayakan rakyat India dalam perayaan Ganesh Chaturti minggu lalu. 

Disamping kedekatan hubungan kedua negara, upaya yang dilakukan dalam mempromosikan kedekatan budaya juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan kedua negara. Ia mengharapkan dapat berkolaborasi di masa mendatang dalam kegiatan - kegiatan serupa dan mengharapkan kunjungan wisata dapat meningkat di kedua negara.

Hubungan bilateral Indonesia dan India yang terjalin dengan baik, menjadikan India menjadi salah satu sasaran diplomasi kebudayaan Indonesia dalam rangka mengelola hubungan baik antara kedua negara. Indonesia menyadari bahwa kebudayaan merupakan aspek penting dalam menjalin hubungan dengan Indonesia. Sejak saat itu, kerjasama pendidikan, pariwisata, serta kesenian mulai gencar dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KJRI Mumbai dapat dikatakan sebagai upaya-upaya diplomasi kebudayaan dalam rangka meningkatkan citra positif untuk membentuk opini atau pandangan publik India terhadap Indonesia. Kekayaan budaya menjadi kekuatan utama bagi diplomasi kebudayaan Indonesia. 

Pagelaran wayang ini menitikberatkan pada penggunaan dan atraksi budaya sebagai soft power yang menarik perhatian dan apresiasi publik di India. Kebudayaan berhasil digunakan oleh Indonesia sebagai instrumen yang berguna dalam meningkatkan eksistensi Indonesia melalui berbagai macam kegiatan promosi budaya. 

Kegiatan dilakukan oleh KJRI Mumbai dan Keraton Ngayogyakarta mendapatkan apresiasi yang baik terhadap citra positif Indonesia, hal tersebut menunjukkan bahwa upaya-upaya diplomasi kebudayaan berhasil dilakukan.

Berdasarkan upaya-upaya yang dilakukan, menunjukkan bahwa pagelaran ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan image positif Indonesia di Indonesia karena tidak hanya melibatkan jalur pertama atau lewat pemerintahan saja, melainkan juga beberapa jalur diplomasi kebudayaan non-pemerintah dan juga media penyiaran berupa laman resmi dan media sosial juga dilibatkan sehingga pelaksanannya dapat menyentuh publik secara luas dan menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun