Program ini dilaksanakan di tiga sekolah dasar dengan tujuan menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya saling menghargai dan menolak segala bentuk perundungan.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialisasi Anti Perundungan (Bullying) di tiga sekolah dasar di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung mulai 15 September hingga 8 Oktober 2025 sebagai bagian dari program kerja pendukung KKN dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya perhatian terhadap isu perundungan di lingkungan sekolah dasar. Mahasiswa KKN UM menyadari bahwa tindakan perundungan, sekecil apa pun, dapat berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan sosial anak. Melalui sosialisasi ini, mahasiswa berupaya menanamkan nilai empati, rasa hormat, dan keberanian untuk menolak perundungan di kalangan siswa.
Sosialisasi dilaksanakan di tiga sekolah dasar, yaitu SDN 1 Bicak, MI Miftahul Ulum 1, dan MI Al-Khoiriyah 2. Setiap sesi dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu dengan durasi kurang lebih 45 menit per kelas. Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan, perkenalan, dan penyampaian tujuan sosialisasi. Selanjutnya mahasiswa memberikan penjelasan materi disertai contoh kasus yang mudah dipahami oleh siswa. Setelah itu, diadakan sesi tanya jawab, presentasi kesimpulan, dan ditutup dengan permainan interaktif bertema anti perundungan.
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari pihak sekolah serta para siswa. Selama kegiatan berlangsung, siswa tampak antusias mengikuti penjelasan dan aktif dalam sesi tanya jawab maupun permainan edukatif yang diberikan. Seorang siswa kelas V menyampaikan kesannya terhadap kegiatan tersebut, “Selama memberikan sosialisasi, kakak sudah memberikan suasana yang baik, menyenangkan, dan tidak membosankan. Terima kasih Kakak KKN.” Ucapan ini mencerminkan suasana ceria dan interaktif selama kegiatan berlangsung, sekaligus menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan mahasiswa berhasil menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Dukungan positif juga datang dari pihak sekolah. Salah satu guru pendamping menyatakan, “Siswa-siswi sangat antusias dengan sosialisasi yang diadakan KKN. Kami juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Terima kasih karena sudah menyempatkan dan mengadakan kegiatan tersebut di sekolah kami.”
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada siswa, tetapi juga turut membantu sekolah dalam menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini.
Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam menyampaikan pesan edukatif dengan cara yang menarik serta berinteraksi langsung dengan siswa sekolah dasar. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar untuk berperan sebagai fasilitator yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah maupun siswa. Para siswa terlihat antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat bermain game edukatif yang berkaitan dengan tema anti perundungan. Setelah kegiatan berlangsung, banyak siswa yang mengaku lebih memahami pentingnya bersikap baik dan menghargai perbedaan antar teman.