Di masa pandemi ini, katanya banyak-banyak bergembira biar imun naik. Memang benar, bukan hanya di masa pandemi saja kita harus sering-sering bergembira ria, setiap hari harus gembira walau kehidupan ini kadang menyedihkan.Â
Bisa? Bisa dong, sesulit apapun, sebegitu menyedihkan hidup ini, mesti dihilangkan dengan rasa syukur. Ada yang lebih menderita dari kita, bahwa berapa beruntungnya kita sampai hari ini masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berkehidupan di dunia fana ini.Â
Salah satu hal yang menggembirakan tentu saja melakukan hal-hal yang kita sukai, seperti hobby menulis. Dengan catatan, menulis dengan gembira ya, tanpa tekanan. Enjoy your life, begitu kira-kira. Â Tentu saja dalam hal menulis, semangat sering naik turun.Â
Ide mampet dalam permenungan yang panjang tanpa akhir, si Edi eh ide tidak muncul-muncul juga. Cooling down saja, banyak membaca buku atau artikel-artikel, jalan-jalan di sekitar rumah, refleksi, meditasi dan lain sebagainya.
Seperti saya, kadang dalam masa WFO (Work from Office) dan WFH (Work from home) ini sering membuyarkan konsentrasi menulis. Kita sedang WFH, tiba-tiba diminta data atau mengerjakan pekerjaan kantor yang kadang deadline juga. Tentu saja harus memilih mana yang menjadi prioritas.
Makanya kadang saya libur menulis dan ide menulis kadang melayang entah kemana. Tetapi kemarin, saya tetiba senanglah hati karena mendapat kiriman buku Kelas Teknik Fotografi dari SKB (Secangkir Kopi Bersama).Â
Kelas teknik fotografi yang diadakan oleh SKB pada tanggal 13 Januari 2021 lalu dengan dipandu mas Tonny Syiariel, seorang Travel Management Consultant dan Professional Tour Leader yang konsisten menulis tentang Travel/tour  dan fotografi di Kompasiana.Â
Setelah mengikuti kelas teknik fotografi tersebut, peserta kemudian mengikuti lomba foto dan narasi. Bersyukur saya mendapat juara kesatu dengan tulisan "Sebuah Foto adalah Sebuah perjalanan".
Dari kelas teknik fotografi ini, oleh SKB dicetak menjadi sebuah buku yang menarik. Berisi foto-foto dan narasi dari peserta. Wah, kami sebagai peserta tentu saja berbangga hati, senang dan berterima kasih SKB sudah membukukan karya kami. Ternyata, tulisan kita yang dibukukan selain menjadi kebanggaan diri, juga sangat berarti karena karya kita diapresiasi dengan baik.Â