Foto berikut ini saya ambil di Bukit Tapan, sebuah daerah puncak di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Dalam foto ini saya ingin memotret bunga liar berwarna kuning dan mengabaikan latar belakangnya. Saya memakai Aperture 3.265. Jadi focus ke bunga liar yang berwarna kuning dengan latar belakang perbukitan yang tidak begitu jelas.
Elemen terakhir adalah Shutter speed, pada saat kita memotret shutter akan terbuka sehingga sensor merekam cahaya yang masuk lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang disebut Shutter speed.
Semakin lama shutter dibuka maka akan semakin banyak cahaya yang masuk dan begitu juga sebaliknya. Satuannya adalah detik, contohnya 1/100 artinya  0.01 detik.
Berikut foto di lokasi Air Terjun Sungai Medang dengan memperlambat speednya 15 sec.
Untuk objek yang bergerak kita membutuhkan kecepatan tinggi sehingga kita harus mempertimbangkan kecepatan. Contohnya jika kita memotret balapan motor.
Sesungguhnya kamera hanyalah sebuah alat, yang memegang peran penting dalam hasil foto adalah orang yang dibelakang kamera. Walaupun kita bukan fotografer handal namun kita bisa mulai belajar cara memotret yang menghasilkan foto menjadi lebih menarik. Ada beberapa tips agar hasil foto kita unik, cantik dan menarik. Diantaranya adalah :
1. Framing your shots
Membingkai foto, objek foto tidak harus kita ambil seluas-luasnya, tapi kita bisa membingkai sebuah foto dengan ketersediaan objek lain di lokasi foto.
Seperti foto berikut, saya memilih mengambil foto Jembatan Gentala Arasy yang berlokasi di Kota Jambi ini pada sisi pilar yang berada di tempat saya berdiri. Foto Jembatan Gentala Arasy seperti punya bingkai disalah satu sisinya. Mungkin akan lebih bagus jika di semua sisi ada bingkai, namun di lokasi hanya ada satu pilar yang bisa dimanfaatkan.