Mohon tunggu...
Fata Azmi
Fata Azmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Berlilmu, Bermanfaat

Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Terserah

16 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Wadidaw para tenaga medis sepertinya sudah kepalang kesel dan sebel dengan kelakuan kebanyakan manusia negeri ini, dikala mereka menginginkan tidur di kasur empuk dan dapat bercengkrama mesra dengan keluarga tercinta karena waktu kebersamaan semakin langka, eng ing eng ledakan manusia malah mulai tak terbendung disana sini.

Entah dalih dan dalil apa yang mereka utarakan dan fikirkan yang jelas menahan pantat untuk menetap di rumah itu kayanya susah bener, kaki kalo nggak keluar pintu  kayanya gatel dan diperparah kebijakan yang tumpang tindih saling membingungkan dan menggelikan.

Munculnya foto tenaga medis dengan memegang tulisan "Indonesia Terserah"seolah menjadi bukti nyata bahwa selain kita sulit diurus juga sangat sulit untuk diarahkan, ya wajarlah karena dari awal kebiasaan dihimbau aja, cuma diajak untuk menjaga jarak dan mematuhi prosedur inget ya cuma dihimbau dan diajak nggak dijamin kebutuhan dan kelangsungan hidup, ya jadilah seperti sekarang kerancuan kebijakan meningkakatan kebebelan jadi yasudahlah mau dibilang apa, paling kalo ente-ente nekat negur dengan cara yang radikal bisa-bisa ente dijadiin bumbu ketoprak sambil diteriakin Mati ntu mau ada atau nggak ada korona juga tetep aja dateng jadi jangan kaya malaikat ente.

Semoga saja ditengah frasa Indonesia Terserah, para tenaga medis sebagai pejuangnya tidak menyerah, bisa dibayangin kalo amit-amit mereka malah masa bodo dengan pasien yang terjangkit korona bisa-bisa negara kita hanya tinggal cerita nantinya. Tapi ane yakin sumpah yang mereka telah ikrarkan pasti senantiasa diingat dan dilaksanakan tetapi kita juga kudu membantu bukan nambah memperparah keadaan.

Jangan memerahkan yang hijau

Akan berdampak fatal jika kebebelan ini dilestarikan karena bisa jadi dan sangat mungkin terjadi daerah yang notabene statusnya hijau atau bersih dari covid 19 malah akan menjadi merah karena kekonyolan dan kecuekan, tolong dong pikir lagi deh bagi yang mau mudik atau pulang kampung (sami wae) atau muncul lagi istilah kalo masih berdekatan nggak papa masih (JABODETABEK), ingat kang mas ya mungkin bertemu itu membahagiakan tapi betapa menyedihkannya jika setelah bertemu hasilnya malah lautan duka dan air mata, dan untuk yang terhormat disana ayolah tunjukan taji ketegasan dan kejelasan kebijakan jangan melonggarkan yang pada hakikatnya juga sudah longgar, ampun deh.

Belajar tentang batas

Mari kembali kita berusaha mengenal batas walaupun sulit rasa dan inginnya, kita harus yakin pandemi ini akan berlalu namun menjadi absurd jika keyakinan hanya sebatas khayal dan angan saja.

Sekelumit kisah hari ini tentu akan menjadi warisan sejarah untuk generasi manusia di masa depan, cukup keteledoran, keambiguan, dan ketidakjelasan menjadi konsumsi buruk kita saat ini karena kita menyepelekan batas.

Sudahilah mempertontonkan ego dan keakuan toh pada akhirnya mereka yang terbebas dari masa kelam dan sulit ini adalah mereka yang lebih dahulu mengerti tentang mengenal batas.

Cukup dulu ya, jangan lupa selalu bahagiakan yang dekat dan mendoakan yang jauh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun