Farrel Maulana Afif / 191251072
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Hampir setiap hari kita mengonsumsi gula. Terkadang hingga kita tidak bisa lepas dari gula. Di saat ini sangt mudah untuk menemui makanan ataupun minuman yang mengandung banyak sekali gula. Apalagi di daerah perkotaan. Menurut Guru Besar Ilmu Gizi IPB, Prof Hardinsyah, menjelaskan bahwa pola konsumsi ini cenderung naik di daerah perkotaan "Di kota, makanan manis semakin mudah dijumpai, baik tradisional maupun modern"(Hardinsyah, 2025). Ditambah banyak orang tua yang bekerja, sehingga anak bergantung pada makanan dan minuman dari luar. Menurutnya anak anak sering kali mengonsumsi gula tidak hanya pada minuman manis dan bekal, tetapi juga dari makanan atau jajanan yang dikonsumsi sehari hari dan jajanan sekolah. Bahkan, gula tersembunyi dalam kecap, saus, sambal, maupun dari makanan lainnya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diabetes menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat dari tahun ke tahun (Dr. Fadhli Rizal Makarim, 2023). Konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan kadar gula dalam tubuh kita menjadi tinggi, jika tidak terkendali maka akan menyebabkan prediabetes hingga diabetes, Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah. selain itu, jika kita memiliki kelebihan gula, maka itu dapat membuat obesitas
Selain itu faktor lingkungan juga sangat memengaruhi, banyak di lingkungan sekolah yang menjual makanan atau minuman yang tinggi gula, seperti saat ini banyak sekali orang yang berjualan teh, di sekitar kita, dengan cuaca yang tetik dan harganya yang terjangkau, maka banyak anak anak yang membeli Teh tersebut untuk menyegarkan diri mereka, padahal dalam Teh tersebut terdapat gula yang banyak. Tidak hanya Teh, minuman berkarbonasi, susu dalam kemasan, serta minuman energi juga menjadi bagian dari pola konsumsi harian yang diam-diam memperbesar asupan gula. Anak-anak yang terbiasa dengan rasa manis sejak dini akan lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan tersebut, sehingga konsumsi gula seakan menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi gula berlebih tidak hanya sekadar persoalan individu, melainkan juga berkaitan erat dengan kebiasaan sosial, budaya populer, dan tren konsumsi di masyarakat. Oleh karena itu, orang tua harus waspada dengan apa yang dikonsumsi oleh anak mereka, karena perjalanan mereka masih panjang.
Oleh karena itu ada beberapa solusi yang dapat mengurangi kebiasaan mengonsumsi gula berlebihan, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat akan batas konsumsi gula harian. Edukasi sejak dini sangat penting agar anak-anak terbiasa memahami bahaya dari makanan dan minuman yang terlalu manis. Selain itu, keluarga dapat berperan dengan memperhatikan asupan harian anak dan membiasakan pola makan yang lebih seimbang. Lingkungan sekolah pun memiliki peran besar dengan menyediakan jajanan yang lebih sehat dan membatasi penjualan makanan tinggi gula.
Kebiasaan konsumsi gula yang berlebihan sebenarnya tidak hanya dialami oleh anak-anak, tetapi juga oleh remaja hingga orang dewasa. Gaya hidup serba cepat membuat masyarakat lebih memilih makanan dan minuman instan yang sebagian besar mengandung gula tambahan. Tidak jarang pula kebiasaan nongkrong di kafe dengan tren minuman manis kekinian, seperti kopi susu gula aren atau boba, semakin memperkuat ketergantungan terhadap rasa manis. Jika pola ini terus dibiarkan, maka dampak jangka panjangnya tidak hanya terkait obesitas dan diabetes, tetapi juga dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular, gangguan metabolisme, hingga menurunkan kualitas hidup seseorang. Fenomena ini menjadi semakin kompleks ketika industri makanan dan minuman terus memasarkan produknya dengan cara yang menarik, sehingga masyarakat semakin terdorong untuk mengonsumsi gula lebih banyak tanpa menyadari bahayanya.
KATA KUNCI : Diabetes, Gula
Â
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Fadhli Rizal Makarim. (2023). Apa itu Diabetes_ Gejala, Penyebab & Pengobatan - Halodoc. In Halodoc.
Hardinsyah. (2025). Ahli Gizi IPB University Ingatkan Batas Konsumsi Gula Harian Anak dan Remaja - IPB University. iPB UNIVERSITY. https://www.ipb.ac.id/news/index/2025/08/ahli-gizi-ipb-university-ingatkan-batas-konsumsi-gula-harian-anak-dan-remaja/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI