Â
Sekarang ini, hampir semua aktivitas kita bersinggungan dengan data dan informasi yang ada di dunia digital. Mulai dari foto, video, dokumen tugas, sampai berita online, datanya sangat banyak dan beragam. Meski begitu, banyak dari kita sering bingung atau repot saat mencari informasi yang kita butuhkan karena data tidak tertata dengan rapi. Nah, arsitektur informasi dan taksonomi informasi adalah dua cara penting supaya data itu jadi rapi, gampang dicari, dan nggak bikin bingung.
Apa itu Arsitektur Informasi?
Bayangkan kamu punya lemari penuh barang, tapi semuanya ditumpuk asal saja. Kalau dicari baju atau tas tertentu pasti pusing dan butuh waktu lama. Arsitektur informasi itu seperti cara menata lemari supaya barang-barang tertata rapi dan mudah ditemukan.
Dalam dunia digital, arsitektur informasi adalah cara mengatur dan menyusun informasi supaya penggunanya (misal: kita yang buka website, aplikasi, atau file di komputer) bisa dengan mudah menemukan apa yang dicari. Ini termasuk mengelompokkan informasi ke dalam bagian-bagian yang logis, memberi nama yang jelas untuk tiap bagian, dan membuat sistem navigasi supaya pengguna nggak tersesat saat mencari.
Contohnya, di sebuah toko online, produk dipisah menurut kategori seperti elektronik, pakaian, dan makanan. Menu-menu di website dibuat supaya mudah dijelajahi, sehingga pembeli bisa cepat menemukan barang yang diinginkan.
Apa itu Taksonomi Informasi?
Kalau arsitektur informasi itu denah rumah yang mengatur ruangan, maka taksonomi itu adalah rak dan label yang membantu menata isi ruangan supaya rapi.
Taksonomi informasi adalah sistem pengelompokan data ke dalam kategori-kategori yang spesifik dan jelas. Misalnya, di sebuah perpustakaan, buku dibaginya berdasarkan jenis seperti fiksi, ensiklopedia, atau ilmu pengetahuan. Begitu juga di website berita, artikel dikategorikan menjadi politik, olahraga, dan hiburan supaya pembaca mudah memilih topik sesuai minatnya.
Taksonomi memudahkan kita menelusuri data tanpa harus membuka semua isi satu per satu.
Kenapa Arsitektur dan Taksonomi Penting?