Mohon tunggu...
Farrel M
Farrel M Mohon Tunggu... Mahasiswa

future data scientist

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rendahnya Budaya Pemilahan dan Pengolahan Sampah di INDONESIA

27 September 2025   10:39 Diperbarui: 27 September 2025   10:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Flowcart Tahapan Pembuatan Inovasi

Pendahuluan

 Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah sampah terbesar di dunia. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang dihimpun oleh KLHK pada tahun 2023, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai sekitar 38,6 juta ton. Jika seluruh 514 kabupaten/kota di Indonesia ikut melaporkan, jumlah timbulan sampah nasional diperkirakan bisa mencapai 64,6 juta ton per tahun. Data dari KLHK pada tahun 2024 menunjukkan bahwa komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, khususnya sampah sisa makanan yang mencapai 41,27%. Sampah rumah tangga berkontribusi sekitar 38,28% terhadap total timbulan sampah nasional. Meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah, data dari SIPSN menunjukkan bahwa pada tahun 2024, 61,37% dari sampah di Indonesia belum terkelola dengan baik dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) secara terbuka. Hal ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Data ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai tantangan yang besar dalam pengolahan sampah terutama dalam hal pemilahan sampah diranah hulu yaitu rumah tangga

Budaya memilah sampah yang rendah di Indonesia menciptakan tantangan besar dalam pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan. Sampah yang tidak dipilah dengan baik menyebabkan proses daur ulang menjadi sulit dan tidak efisien. Sampah plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, dan sering kali berakhir mencemari laut dan lingkungan lainnya. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan juga menyebabkan pencemaran tanah, udara, dan air. Tanpa pemilahan yang tepat, potensi untuk mendaur ulang sampah ini menjadi sangat terbatas, yang berdampak pada kerugian ekonomi dan lingkungan yang sangat besar.

Tantangan dalam mengubah perilaku masyarakat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah, hingga kurangnya penegakan hukum terkait pengelolaan sampah. Semua faktor ini menciptakan situasi di mana budaya memilah sampah tidak berkembang secara maksimal.

Terdapat banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia, termasuk kampanye pengelolaan sampah, program bank sampah dan penerapan kebijakan pengelolaan sampah di kota-kota besar. Akat tetapi, walaupun sudah ada beberapa inovasi dalam pengelolaan sampah, budaya memilah sampah di kalangan masyarakat masih sangat rendah. Salah satu inovasi yang telah dilakukan adalah pemberian tempat sampah terpisah di beberapa area publik, namun implementasinya sering kali tidak efektif karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara memanfaatkan tempat sampah tersebut dengan benar.

Gap ini menunjukkan bahwa meskipun berbagai inovasi telah ada, ada kekurangan dalam cara mengedukasi masyarakat dan mendorong mereka untuk membudayakan pemilahan sampah di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah tersebut dengan merancang suatu inovasi yang  terintegrasi antara pendidikan, teknologi dan fasilitas pengelolaan sampah yang lebih ramah pengguna.

Datanglah sebuah sistem aplikasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah memilah sampah mereka, dengan bantuan edukasi berbasis teknologi. Aplikasi ini akan menghubungkan pengguna dengan fasilitas pengelolaan sampah yang ada, memberikan panduan tentang cara memilah sampah dengan benar dan memberikan insentif bagi pengguna yang aktif dalam memisahkan sampah mereka. Output dari inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memudahkan mereka dalam memulai kebiasaan memilah sampah dengan benar.


Isi

Poin Inovasi dalam Budaya Memilah Sampah

 Poin utama dari inovasi ini adalah sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan masyarakat dengan berbagai fasilitas pengelolaan sampah yang tersedia. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, antara lain:

  1. Panduan Pemilahan Sampah: Fitur ini memberikan informasi kepada pengguna tentang cara memilah sampah sesuai dengan jenisnya (organik, anorganik dan B3).
  2. Sistem Penghargaan: Pengguna yang aktif dalam memilah sampah akan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan  diskon produk ramah lingkungan atau hadiah lainnya.
  3. Pemantauan dan Pelaporan: Pengguna dapat melaporkan tempat sampah yang tidak terkelola dengan baik atau mengidentifikasi lokasi-lokasi yang kekurangan fasilitas pengelolaan sampah.

 

Analisis Bahan dan konsep Inovasi


 Analisis bahan dalam konteks inovasi ini mengarah pada alasan penggunaan teknologi digital yang semakin berkembang dan mudah diakses oleh sebagian besar masyarakat. Dengan meningkatnya  internet dan penggunaan smartphone di Indonesia, aplikasi ini dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, penggunaan aplikasi ini didukung oleh konsep "gamifikasi", yang memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam memisahkan sampah dengan memberikan penghargaan. Konsep ini juga menggabungkan edukasi tentang pentingnya pemilahan sampah dengan teknologi yang mudah diakses.

Konsep inovasi ini dapat dikatakan sebagai pendekatan yang lebih modern dan terintegrasi dibandingkan dengan pendekatan konvensional, yang hanya mengandalkan edukasi langsung dan fasilitas pengelolaan sampah yang terbatas. Dengan menggabungkan teknologi dan insentif, inovasi ini memiliki potensi untuk mempercepat perubahan budaya memilah sampah di Indonesia.


Tahapan Pembuatan Inovasi

Tahapan pembuatan inovasi ini dapat dibagi menjadi beberapa fase:

Hasil uji kelayakan dan Dampak


Uji coba terhadap aplikasi ini akan dilakukan dengan mengukur dua hal utama:

  1. Dampak terhadap Perilaku Memilah Sampah: Setelah menggunakan aplikasi, diharapkan masyarakat akan lebih sadar dan aktif dalam memilah sampah mereka. Hasil uji coba akan mengukur peningkatan partisipasi dalam pemilahan sampah di komunitas yang menggunakan aplikasi ini dibandingkan dengan komunitas yang tidak menggunakannya.
  2. Kelayakan Ekonomi dan Sosial: Selain dampak lingkungan, kelayakan sosial dan ekonomi dari inovasi ini akan dianalisis, seperti penerimaan masyarakat terhadap aplikasi dan apakah insentif yang diberikan cukup menarik untuk mendorong perubahan perilaku


Kesimpulan

Budaya memilah sampah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar meskipun berbagai inisiatif telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Berdasarkan data terbaru, Indonesia menghasilkan sekitar 67 juta ton sampah per tahun, dengan sebagian besar sampah tersebut tidak terkelola dengan baik. Hal ini menciptakan dampak lingkungan yang serius, seperti pencemaran tanah, air, dan udara, serta mengurangi potensi ekonomi dari daur ulang. Hanya sekitar 13% rumah tangga di Indonesia yang aktif dalam memilah sampah, yang menunjukkan kesenjangan besar antara kesadaran tentang pentingnya pemilahan sampah dan praktik nyata di lapangan

Inovasi berbasis teknologi, seperti aplikasi untuk mempermudah pemilahan sampah dan memberikan insentif kepada masyarakat, menunjukkan potensi besar dalam mengatasi masalah ini. Namun, untuk mencapai perubahan yang lebih signifikan, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak. Pemerintah, sektor swasta, masyarakat, serta lembaga pendidikan harus bergotong royong dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah, dari pendidikan hingga fasilitas yang lebih memadai. Pemerintah harus memperkuat hukum dan memberikan insetif yang lebih besar pada masyarkat agar aktif berpartisipasi dalam pemilahan sampah. Sektor swasta harus bertanggung jawab dan memanfaatkan teknologi dan invoasi untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan dan mendukung sistem pengolahan sampah yang efisien. Lembaga Pendidikan harus mengintergrasikan pendidikan mengenai pengelolaan smapah dan lingkungan sejak dini. Masyarkat juga memiliki kepentingan dalam perubahan ini, setiap orang harus mengambil peran aktif dalam meilah sampah di rumah

Jika kita semua berkolaborasi, kita tidak hanya membantu mengurangi sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya alam dan ekonomi yang lebih hijau. Oleh karena itu, mari kita mulai dengan langkah kecil, seperti memulai memilah sampah di rumah, dan berkomitmen untuk mendukung kebijakan dan program pengelolaan sampah yang ada. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Masa depan yang lebih hijau dan bebas sampah bukanlah sesuatu yang mustahil, selama kita bekerja bersama untuk mencapainya.

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun. (2020). Strategi Nasional Pengelolaan Sampah.

Asmara, R., & Pratama, A. (2019). Studi tentang pemilahan sampah rumah tangga di Jakarta. Jurnal Lingkungan, 45(2), 123-136.

Indrawan, Y., & Suryanto, S. (2021). Pengaruh budaya konsumtif terhadap volume sampah plastik di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi, 10(4), 201-212.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2024). Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun