Kita diharuskan membuat pertanyaan yang jawabannya tidak hanya iya atau tidak dan benar atau salah, Â namun buat pertanyaan yang memancing kita untuk berpikir lebih jauh. Misalnya saat ada seseorang yang putus dari pacarnya lalu Ia ingin tahu apa alasan yang membuat mereka putus, nah dari situ Ia akan berpikir lebih jauh apa saja alasan yang mendorong Ia dan pacarnya itu putus.Â
3. Pertanyaan perlu tepat sasaran, tetapi tidak boleh mengarahkan kepada jawaban yang diinginkanÂ
Kita diharapkan untuk menjadi orang yang lebih objektif dengan pemikiran kita sendiri, sehingga sebuah pertanyaan tersebut nantinya akan terjawab secara objektif bukan terjawab dari jawaban yang kita inginkan.
4. Pertanyaan harus netralÂ
Sebuah pertanyaan yang dibuat usahakan jangan memihak salah satu pihak baik itu diri kita ataupun orang lain.Â
Selain teknik atau cara-cara tersebut, kita beri juga contoh pertanyaan  yang bisa kita pakai untuk mengatasi overthingking ini di antaranya adalah :Â
1. Apakah ada sudut pandang alternatif yang bisa kamu gunakan ?Â
2. Apakah ada contoh yang bisa kamu berikan yang bisa mendukung pemikiranmu ?Â
3. Apakah ada pertanyaan lebih baik yang bisa kamu tanyakan ? Â
Jika dianggap masih belum jelas saya akan menjelaskan bagaimana cara dalam mengatasi overthingking ala Socrates ini, contohnya saja ketika kita dirundung sebuah masalah anggap saja masalah itu adalah saat kita tidak lolos masuk seleksi perguruan tinggi favorit.Â
Berdasarkan masalah ini kita diharuskan membuat pertanyaan dulu sebelum bertindak untuk menghilangkan masalah tersebut sehingga kita tidak lagi dilanda overthingking, berikut pertanyaan yang harus kita jawab di antaranya adalah :Â