Mohon tunggu...
Muhammad Farras Reizaldy
Muhammad Farras Reizaldy Mohon Tunggu... Direktur PT AVIRA LAPAK DIGITAL

Nama saya M Farras Reizaldy dan saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hidup di Era Serba Instan: Apakah Kita Masih Punya Kesabaran?

30 September 2025   02:55 Diperbarui: 30 September 2025   02:53 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang, hampir semua hal bisa kita dapatkan dalam hitungan detik. Mau makan tinggal pesan lewat aplikasi, mau belanja tinggal klik di marketplace, bahkan belajar bisa lewat video singkat di media sosial. Hidup seakan dimanjakan oleh kecepatan teknologi. Tapi, di balik kenyamanan ini, muncul pertanyaan sederhana: apakah kita masih punya kesabaran?

Budaya Instan yang Menguasai

Teknologi memang memberikan banyak kemudahan. Sayangnya, itu juga membuat kita jadi terbiasa serba cepat. Ketika internet lemot lima detik saja, kita sudah merasa dunia mau runtuh. Padahal dulu, menunggu modem menyambung internet bisa makan waktu beberapa menit sambil mendengar suara "kring kring" khas dial-up.

Kesabaran yang Mulai Hilang

Kebiasaan serba instan perlahan mengikis kemampuan kita untuk menunggu. Misalnya, dalam hubungan sosial. Banyak orang menginginkan hasil instan: sukses cepat, viral sekejap, bahkan cinta instan tanpa proses mengenal lebih dalam. Padahal, hal-hal berharga biasanya butuh waktu untuk tumbuh.

Seni Menikmati Proses

Kesabaran bukan sekadar menunggu, tapi bagaimana kita menikmati proses. Bayangkan rasa puas ketika berhasil menanam tanaman sendiri dan melihatnya tumbuh perlahan. Bandingkan dengan membeli tanaman jadi di toko. Hasil akhirnya sama-sama punya tanaman, tapi rasa pencapaiannya berbeda.

Belajar Kembali Menunggu

Mungkin kita perlu melatih diri lagi untuk sabar di era instan ini. Tidak harus ekstrem, cukup dengan hal-hal sederhana. Misalnya, membaca buku sampai habis tanpa skip, mendengarkan musik tanpa gonta-ganti lagu, atau menonton matahari terbenam tanpa tergoda membuka ponsel.

Penutup: Instan Boleh, Tapi Jangan Sampai Kehilangan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun