Akhir Desember adalah hari yang ditunggu-tunggu, utamanya oleh anak sekolah. Karena, pada akhir Desember itulah liburan akhir tahun tiba. Begitupun saya, saya adalah seorang santri yang kebetulan juga sedang liburan. Di pondok saya, semua santri pada pulang untuk menikmati liburan di rumah masing.
Waktu saya pulang, saya sudah membayangkan bakal enak liburan di rumah. Bisa jalan-jalan, menikmati pemandangan alam, dan sebagainnya. Tetapi, kenyataannya tidak begitu. Angan-angan saya itu hanya angan-angan saja (tidak menjadi kenyataan). Karena, Cuaca Ekstrem Akhir Tahun yang melanda beberapa daerah di Indonesia termasuk daerah saya Ponorogo. Jadi apalah daya, mau gak mau ya harus mau, kita bisa berencana tetapi Tuhan lah yang berkehendak.
Di Ponorogo, beberapa hari terakhir ini cuacanya tidak menentu, kadang pagi panas, siangnya petang, kemudian sorenya hujan. Para petani pun agak gelisah karena Cuaca Ekstrem Akhir Tahun ini. Karena mereka baru saja panen dan hari ini adalah waktunya untuk menjemur padi. Saya melihat tetangga-tetangga saya yang seorang petani, mereka pagi-pagi sekali sudah mengeluarkan padi, belum sampai jam 12 siang sudah di bereskan kembali. Atau tiba-tiba cuaca mendung, dan mereka sesegera mungkin membereskan padinya. Setelah dibereskan malah panas kembali. Itulah yang dirasakan para petani termasuk saya, karena orang tua saya juga seorang petani.
Akhirnya, saya hanya bisa pasrah. Memang benar kata orang-orang tua zaman dahulu bahwa, Desember itu Gedhe-gedhene sumber. Maksudnya adalah, banyak sumber air di bulan desember, bulan desember kan benar musim penghujan. Jadi tidak salahlah ucapan itu.
Pesan saya, jaga kesehatan anda sekalian. Di cuaca yang tidak menentu ini banyakin minum air putih, jaga pola makan, istirahat yang cukup dan jangan lupa untuk berolahraga. Semoga kita bisa menghadapi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun ini dengan selamat dan sehat waras wiris. Aminn. Terima kasih sudah membaca.
