Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Perang Padri: Dari Tanah Minangkabau Menuju Api Perlawanan

16 Oktober 2025   10:30 Diperbarui: 16 Oktober 2025   10:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prestasi Senjata Tentara Hindia Belanda Plat: Raaff pada masa perang Padri, 1845-1921. Foto: Justus Pieter de Veer.

Kini, lebih dari seabad telah berlalu, namun gema perjuangan itu masih terasa --- dalam pepatah, dalam adat, dalam nilai-nilai kehidupan masyarakat Minang, bahkan dalam semangat kebangsaan kita hari ini. Perang Padri mengingatkan bahwa persatuan, keikhlasan, dan keberanian adalah warisan sejati yang ditinggalkan para pejuang bangsa.

Selama nilai-nilai itu tetap dijaga, maka semangat Tuanku Imam Bonjol dan para pejuang Padri tak akan pernah hilang. Ia akan terus hidup --- di setiap doa, di setiap langkah, dan di setiap jiwa yang mencintai tanah airnya dengan sepenuh hati.

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun