Dia juga memiliki jaket denim tahun 1950-an yang dia bayar Rp 150 ribu di pasar. Reza mampu menjual jaket tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi karena kelangkaannya.
"Saya menjual kembali jaket denim seharga 13 juta rupiah. Saat itu, seorang kolektor jeans asal Malaysia membelinya. Ini tidak biasa, dan sampai saat ini, saya belum menemukan jaket lain seperti itu "kata dia.
Membeli dan menjual pakaian lama bisa menguntungkan.
Reza dan Natalia sependapat bahwa menjual pakaian usang di toko konsinyasi menghadirkan potensi bisnis yang menggiurkan. Para penggemar tidak pernah ketinggalan dan juga dapat dibeli dengan biaya yang lebih tinggi.
Natalia mengklaim bahwa orang-orang terus mencari pakaian usang di toko barang bekas karena memberi kesan bahwa anak muda itu keren dan keren.
Selain itu, ia menambahkan, "ada komponen khusus dan ramah lingkungan yang tidak lagi tersedia di tempat lain."
Reza mencatat, ketertarikan anak muda terhadap tren thrifting juga dipengaruhi oleh apa yang dikenakan selebriti asing.
"Saya percaya bahwa tren ini dimulai karena saya menyaksikan musisi internasional mengenakan pakaian bekas. Pertimbangkan Travis Scott.