Mohon tunggu...
FARKHAN FIDAYAH
FARKHAN FIDAYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semoga bisa sukses dan membanggakan orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Padahal Cuma Baju Bekas tapi Mahal, Kok Bisa?

13 Januari 2023   15:57 Diperbarui: 13 Januari 2023   16:06 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari Merdeka.com

Dia juga memiliki jaket denim tahun 1950-an yang dia bayar Rp 150 ribu di pasar. Reza mampu menjual jaket tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi karena kelangkaannya.

"Saya menjual kembali jaket denim seharga 13 juta rupiah. Saat itu, seorang kolektor jeans asal Malaysia membelinya. Ini tidak biasa, dan sampai saat ini, saya belum menemukan jaket lain seperti itu "kata dia.

Membeli dan menjual pakaian lama bisa menguntungkan.

Reza dan Natalia sependapat bahwa menjual pakaian usang di toko konsinyasi menghadirkan potensi bisnis yang menggiurkan. Para penggemar tidak pernah ketinggalan dan juga dapat dibeli dengan biaya yang lebih tinggi.

Natalia mengklaim bahwa orang-orang terus mencari pakaian usang di toko barang bekas karena memberi kesan bahwa anak muda itu keren dan keren.

Selain itu, ia menambahkan, "ada komponen khusus dan ramah lingkungan yang tidak lagi tersedia di tempat lain."

Reza mencatat, ketertarikan anak muda terhadap tren thrifting juga dipengaruhi oleh apa yang dikenakan selebriti asing.

"Saya percaya bahwa tren ini dimulai karena saya menyaksikan musisi internasional mengenakan pakaian bekas. Pertimbangkan Travis Scott.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun