Mohon tunggu...
Fariza ika cahyani
Fariza ika cahyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi uin maliki

Halo selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Agresif pada Anak Usia Dini

30 November 2020   18:35 Diperbarui: 30 November 2020   18:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan dan perkembangan anak memanglah kebanyakan sama, namun ada beberapa anak yang pertumbuhan dan perkembangannya tidak sesuai dengan aak usianya. Hal itu menyebabkan orang tua selalu menuntut anak agar sama dengan orang lain. Namun hal itu tidak menjadikan sang anak malah bertumbuh dan berkembang secara optimal. Ada beberapa anak yang malah menjadi tekanan akan hal tersebut.

Tekanan memanglah sangat tidak baik untuk anak, dengan tekanan pada anak, dapat menimbulkan beberapa masalah bagi mereka. Masalah tersebut bisa mengakibatkan jiwa psikologis anak terganggu. 

Sehingga menimbulkan masalah-masalah baru kedepannya. Tekananan tersebut dapat menimbulkan berapa permasalahan bagi anak. Sehingga tumbuh Kembang anak kedepannya kurang berjalan dengan optimal.

Tiap anak hadapi tahap- tahap pertumbuhan. Tahap- tahap pertumbuhan anak secara universal sama, tetapi dengan proses yang berbeda. Mayoritas anak dituntut buat bisa berperan ataupun melakukan hal- hal( sikap) yang jadi tugas perkembangannya dengan baik. 

Terus menjadi besar tuntutan serta pergantian terus menjadi pula permasalahan yang dialami anak tersebut. Masalah- masalah tersebut hendak membuat anak susah buat melaksanakan penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sehingga mereka melaksanakan bermacam aksi negatif semacam penolakan, ketidak sabaran, serta lain- lain.

Agresif menurut Baron dalam buku (Koeswara 1998) adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. 

Definisi agresif dari Baron ini mencakup empat faktor: tingkah laku, tujuan untuk melukai atau mencelakakan (termasuk mematikan atau membunuh), individu yang menjadi pelaku dan individu menjadi korban, dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku. 

Dapat disimpulkan bahwa agresif adalah perilaku yang dipengaruhi dari beberapa faktor baik dari sekitar ataupun dari dalam yang menyebabkan terjadinya tingkah laku yang tidak diinginkan.

Setiap anak akan bisa mengalami depresi, dengan begitu kita sebelumnya harus mengetahui apa saja penyebab yang dapat membuat anak menjadi depresi.

Adapun peyebabnya yaitu : (Koeswara 1998)

1. Anak dilarang untuk melakukan suatu yang diinginkan, lebih baik tidak mengucapkan kata jangan pada anak. Jika kita mengatakan kata jangan, anak pasti akan terus melakukannya dan kita semakin emosi, akhirnya kita meluapkan semua emosi kita dan menjadikan anak berperilaku menjadi agresif. Misalnya saat ank menginginkan main hujan-hujanan, orang tua sebaiknya tidak berkata jangan atau tidak boleh pada anak, kita bisa menggunakan kata "iya boleh, tapi pakai jas hujan ya hanya boleh 1 menit saja ya" dengan begitu anak merasa happy dan tidak agresif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun