Negara yang diamanatkan untuk memegang presidensi G20 pasti tidak main-main pemilihannya. Banyak aspek yang dipertimbangkan.
Dengan memegang presidensi G20, Indonesia akan mendapatkan eksposur, apalagi jika berhasil memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan dunia.
Secara tidak langsung, hal ini juga akan meningkatkan devisa negara karena eksposur tersebut akan membuat orang-orang mencari tentang Indonesia. Jika mereka tertarik, mereka akan mengunjungi negara kita tercinta ini dan mempromosikan pariwisata dan keindahan Indonesia yang bisa mengundang turis lainnya.
Jika jumlah wisatawan semakin banyak, tenaga kerja yang diperlukan juga semakin banyak, sehingga peluang terbukanya lapangan kerja akan semakin besar.
Bayangkan, jika anggota G20 selain Indonesia berkunjung ke negara kita untuk berwisata. Tidak hanya anggota G20 saja, karena eksposur Indonesia pada kegiatan G20, anggota non G20 juga akan tertarik untuk mengunjungi Indonesia.
Apalagi, KTT G20 akan dilaksanakan di Bali yang merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar dari sektor pariwisata. Menurut Sandiaga Uno, total US$ 20 miliar devisa dalam setahun disumbangkan oleh Bali.
b. Meningkatkan PDBÂ
Dilansir dari situs Kemenkeu, Mentri Keuangan kita, Sri Mulyani, berkata bahwa gelaran G20 akan menyumbang US$ 533 juta atau setara dengan Rp 7,4 triliun pada PDB Indonesia.
PDB merupakan salah satu indikator penting pada perekonomian suatu negara. Dikutip dari BPS, PDB adalah jumlah dari nilai tambah yang dihasilkan oleh semua unit usaha pada suatu negara.
Semakin tinggi PDB, itu berarti semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Singkatnya, semakin tinggi PDB, semakin kuat perekonomian suatu negara.
Dari PDB, terdapat turunan indikator ekonomi lain seperti produk nasional bruto, produk nasional netto atas dasar harga pasar, produk nasional netto atas dasar biaya faktor produksi, dan angka-angka per kapita.
c. Mengurangi Jumlah Pengangguran
Presidensi G20 Indonesia akan melibatkan UMKM, sehingga akan banyak tenaga kerja yang diserap untuk menopang rangkaian kegiatan tersebut.