Dakwah merupakan bagian utama dari ajaran Islam yang bertujuan mengajak manusia menuju kebaikan berdasarkan nilai-nilai Islami. Dalam pelaksanaannya, dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi sosial dan perkembangan teknologi. Secara umum, dakwah terbagi menjadi tiga bentuk utama, yaitu dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dan dakwah bil qalam. Masing-masing memiliki karakteristik, metode, dan dampak yang berbeda terhadap sasaran dakwah.
Dakwah bil lisan adalah dakwah yang disampaikan secara lisan atau verbal. Kontennya mencakup ajaran pokok Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak. Orang yang menyampaikan dakwah jenis ini biasa disebut dai atau penceramah, yang sering menyampaikan pesan agama kepada kelompok tertentu secara langsung.
Dulu, media dakwah ini adalah mimbar atau panggung. Kini, dengan kemajuan teknologi, para pendakwah juga memanfaatkan radio, televisi, hingga platform digital seperti YouTube, Instagram, dan Twitter. Sasaran dakwah ini beragam, seperti komunitas bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, pelajar, mahasiswa, serta para pekerja.
Metode yang digunakan dalam dakwah lisan biasanya berupa ceramah dan kadang dikombinasikan dengan sesi tanya jawab atau diskusi. Kelompok seperti orang tua dan pelajar umumnya lebih menyukai metode ceramah.
Dampak dakwah bil lisan cukup kuat, karena masyarakat kita lebih terbiasa mendengar daripada menyampaikan. Terlebih lagi jika penceramah memiliki keterampilan berbicara yang baik, seperti almarhum KH. Zainuddin MZ, maka pesan dakwah lebih mudah diterima.
2. Dakwah Bil Hal
Berbeda dari dakwah lisan yang mengandalkan kata-kata, dakwah bil hal lebih menekankan pada aksi nyata. Dakwah ini meliputi berbagai bidang kehidupan seperti sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Tidak hanya dilakukan oleh individu, tetapi seringkali melibatkan komunitas secara bersama-sama.
Contoh dakwah bil hal bisa berupa pembangunan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, atau penciptaan lapangan kerja. Bahkan tindakan kecil seperti menyingkirkan rintangan dari jalan termasuk bentuk dakwah ini. Contoh lainnya adalah membantu orang yang kesulitan menjadi lebih baik, seperti memberi makan orang lapar, membuat orang sedih tersenyum, atau mencerdaskan orang yang kurang pengetahuan.
Dakwah jenis ini memiliki dampak yang lebih langsung dan nyata dibandingkan dakwah lisan, karena manfaatnya bisa segera dirasakan. Pendekatannya bukan melalui ceramah atau diskusi, tetapi melalui tindakan langsung. Kegiatan seperti "Jumat Berkah" atau pembagian takjil selama Ramadhan menjadi contoh nyata dari dakwah bil hal, walaupun kegiatan yang bersifat terus-menerus jauh lebih dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Dakwah Bil Qalam