Mohon tunggu...
Faris Kusumajati
Faris Kusumajati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan bisnis yang punya hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Intangible Assets dalam Mendorong Pertumbuhan Perusahaan Saat Ini

24 Juni 2021   11:18 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:51 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sudah satu tahun lebih sejak pandemi Covid-19 mulai melanda dunia dan tak terkecuali di Indonesia. Awal masa krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini membuat banyak perusahaan berantakan mengatasi permasalah yang terjadi. Namun, saat ini nampaknya perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah mulai bangkit dan banyak memiliki pengetahuan serta pengalaman terkait penanganan permasalah krisis ini.

Dalam menangani permasalahan perusahaan perlu sedikit banyak meracik berbagai strategi baik itu untuk bertahan, berinovasi atau melakukan pivot pada lini bisnis mereka. Kemampuan perusahaan untuk tetap berjalan di masa-masa saat ini banyak ditentukan oleh seberapa adaptifnya mereka di berbagai keadaan. Tentunya saat ini kita mengenal suatu era yang disebut dengan VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Secara singkat pada era vuca ini kita mengamini bahwa sesuatu yang pasti adalah perubahan itu sendiri.

Berbicara mengenai perubahan, saat ini dunia telah sangat terdigitalisasi dan dunia digital kini menjadi kekuatan baru bagi perusahaan untuk tetap adaptif di banyak sekali perubahan. Tidak heran jika di semester kedua tahun 2020 justru banyak perusahaan BUMN yang melakukan transformasi digital besar-besaran. Padahal ongkos untuk melakukan transformasi tersebut tidaklah murah. Terlebih lagi jika perusahaan tersebut dulunya banyak melakukan aktivitas fisik dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya saja (contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital)

Pergeseran yang masif ke dunia digital juga didukung oleh potensi ekonomi digital Indonesia yang diprediksi dapat mencapai nilai US$ 124 miliar di tahun 2025. Selain itu Jakarta, Ibu Kota Indonesia, dinobatkan sebagai ekosistem startup terbaik kedua setelah Mumbai, India, berdasarkan laporan dari Startup Genome di tahun 2020. Tercatat sampai dengan bulan maret 2021 jumlah perusahaan startup di Indonesia sebanyak 2.219 dan menjadi yang terbanyak kelima di dunia. Terakhir yang tidak kalah hangat adalah mergernya dua perusahaan startup terbesar di Indonesia yaitu Tokopedia dan Gojek hingga memiliki nilai valuasi sebesar US$ 18 miliar.

Pandemi Covid-19 dan lanskap industri Indonesia yang telah bergeser membuat cara perusahaan dalam mengelola berbagai aspek juga ikut bergeser. Salah satu yang bergeser adalah bagaimana perusahaan mengelola aset mereka. Dalam mengelola aset kini perusahaan banyak melakukan investasi ke aset tidak berwujud (intangible assets). Intangible assets bagi perusahaan startup yang berbasis teknologi adalah aspek yang menjadikan mereka memiliki valuasi yang besar dibandingkan dengan perusahaan konvensional. 

Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang berada di dalam S&P 500, 84% nilai perusahaannya berasal dari intangible asset yang mereka miliki. Intangible asset saat ini merupakan pendorong bagi pertumbuhan dan produktivitas perusahaan agar terus bisa beroperasi. Perusahaan yang menginvestasikan dananya pada intangible asset akan cenderung mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang ada di industri yang sama. 

Berikut beberapa intangible asset yang dapat mendorong pertumbuhan dan produktivitas perusahaan diantaranya:

  • Inovasi, dalam inovasi pada perusahaan dapat diukur dari dampak yang diberikan oleh research dan development yang mereka lakukan. Tidak hanya sampai hasil akan tetapi bagaimana nantinya perusahaan dapat mengimplementasikan hasil research mereka.

  • Data, semakin ahli perusahaan dalam mengelola data yang mereka miliki semakin tepat pengambilan keputusan yang dapat dihasilkan. Hasilnya semakin stratejik penggunaan data di perusahaan maka dapat meningkatkan potensi pendapatan sebanyak 20% begitu juga dengan penghematan biaya perusahaan.

  • Manusia  dan relasi, seluruh pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh karyawan perusahaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang berharga. Kreatifitas, jiwa kewirausahaan ataupun loyalitas karyawan kepada perusahaan juga dapat dikatakan sebagai bagian dari aset. Selain itu hubungan baik yang perusahaan miliki dengan para stakeholder mereka seperti pemerintah, pemegang saham, sampai konsumen juga dapat dikategorikan sebagai intangible asset.

  • Brand, semakin baik brand yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin loyal konsumen kepada kita. Bagaimana kita mewujudkan pengalaman yang baik bagi konsumen ketika mengkonsumsi produk kita. Bagaimana kita sebagai brand berkomunikasi dengan konsumen juga dapat meningkatkan nilai dari brand yang perusahaan bangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun