Pendahuluan
Dikenal juga sebagai erosi pantai, abrasi adalah proses pengikisan tanah dan batuan yang terjadi di kawasan pesisir secara bertahap akibat gelombang laut yang terus-menerus. Selain mengikis daratan, abrasi juga merusak ekosistem sekitar dengan mengubah garis pantai, mengganggu pola aliran sungai, dan memengaruhi bentuk bentang alam. Kondisi ini juga terjadi di Pantai Karangsong, Indramayu, di mana garis pantai terus mengalami kemunduran. Dampaknya, fasilitas umum, ekosistem pesisir, hingga permukiman masyarakat ikut terancam.
Potensi Bencana
Pantai Karangsong memiliki potensi bencana abrasi yang cukup besar. Penyebab utamanya adalah gelombang pasang yang kuat serta kurangnya perlindungan alami seperti hutan mangrove. Jika tidak segera ditangani, kerusakan tersebut bisa semakin meluas dan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama nelayan yang menggantungkan hidup di pesisir.
Peta Bencana
Peta memperlihatkan area yang sudah terdampak abrasi, terutama di bagian utara Karangsong yang dekat dengan kawasan wisata dan permukiman warga.
Upaya Mitigasi
* Pra Bencana: Penanaman kembali mangrove, pembangunan pemecah ombak, pengaturan tata ruang pesisir, sosialisasi kepada masyarakat, serta pendampingan dalam pendirian bangunan standar di kawasan rawan.
* Saat Bencana: Evakuasi ke tempat yang lebih aman, mengikuti jalur evakuasi, memperhatikan peringatan dari petugas, serta mengutamakan sistem penyelamatan diri yang telah disosialisasikan sebelumnya.
* Pasca Bencana: Rehabilitasi pantai, pencatatan kerusakan yang terjadi, pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat, serta penguatan sistem peringatan dini dan penanggulangan bencana untuk mengantisipasi kejadian berikutnya.
Penutup
Upaya penanganan abrasi di Karangsong tidak bisa dilakukan secara parsial. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak sangat penting agar pesisir tetap lestari, ekosistem terjaga, dan masyarakat dapat hidup lebih aman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI